Monday, 27 February 2017

Khutbah Idul Fitri Bahasa Indonesia





الخطبة الأولى
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله أكبر الله أكبر الله أكبر / الله أكبر الله أكبر الله أكبر / الله أكبر الله أكبر
الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا. لا إله إلا لله وحده صدق وعدة ونصر عبده وأعز جنده وهزم الأحزاب وحده. لا إله إلله ولا نعبد إلا إياه مخلصين له الدين ولو كره الكافرون ولو كره المشركون ولو كره المنافقون. لا إله إلا لله والله أكبر, الله أكبر ولله الحمد . عدد خلقه ورضى نفسه ومدادا كلماته. نحمده الله حق حمده ونشكره حق شكره.
الحمد لله المنعم على من أطاعه واتبع رضاه المنتقم ممن خالفه وعصاه, الذى يعلم ما أظهره العبد وما أخفاه, المتكفل بأرزاق عباده, فلا يترك أحدا منهم ولا ينساه.
أما بعد : فيا أيها الناس اتقوا الله تعالى واعلموا أن يومكم هذا يوم عظيم. فأكثروا من الصلاة على النبي الكريم, أحل الله لكم فيه الطعام, وحرم عليكم فيه الصيام, فهو يوم تسبيح وتحميد وتهليل وتعظيم وتمجيد, فسبحوا ربكم فيه وعظموه وتوبوا إلى الله واستغفروه.

Ma’asyiral mu’minin rahimakumullah !
Marilah kita bersyukur kepada Allah, Rabb alam semesta, atas segala nikmat yang telah diberikan kepda kita semua. Allah telah menciptakan kita, memberi rizqi dan hidayah Islam pada kita. Marilah kita bersyukur kepada Allah yang masih memberikan kita kesempatan hidup, sehingga pada hari ini kita dapat bersama-sama merayakan Idul Fitri bersama ratusan juta umat Islam di seluruh dunia. Dengan mengumandangkan lafadz yang sama : takbir, tahmid dan tahlil. Marilah kita merealisasikan syukur dengan menerus beribadah kepada Allah dan beramal shalih, dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita, serta selalu memasrahkan segala penghambaan hanya untuk Allah SWT.


قل إن صلاتى ونسكى ومحياي ومماتى لله رب العالمين, لا شريك له وبذلك أمرت وأنا من المسلمين

Kenikmatan demi kenikmatan telah kita rasakan hingga Allah mengantarkan kita kepda hari yang penuh bahagia ini, Hari raya Idul Fitri. Salah satu dari dua hari raya umat Islam. Setelah sebulan penuh kita ditempa untuk memenangkan pertarungan melawan nafsu syetan, kita berusaha menundukkan hawa nafsu dibawah syariah Allah, kita mengatur makan, minum, berhubungan antara suami dan istri, serta berbagai macam aktifitas lain sesuai dengan ketentuan waktu yang telah ditetapkan oleh Allah.

Karena itu, tanda orang yang lulus dalam “ Madrasah Ramadhan” adalah orang-orang yang tetap dijiwai oleh semangat Ramadhan diluar bulan Ramadhan. Mereka selalu membelenggu syetan dan nafsu serta menghambakan diri hanya kepada Al-Khaliq, Allah Rabb semesta alam.

Seandainya kita umat Islam berpegang terus dengan semangat Ramadhan, tentu umat Islam akan jaya dan umat manusia merasakan rahmat Islam. Tetapi, nayatanya, banyak umat Islam yang mengikuti kepada nafsu dan menghamba kepada syetan dan kepada orang-orang yang menjadi musuh Allah.

Akibatnya umat Islam terus dijadikan “kambing hitam” dan “sesajen” oleh orang-orang yang memiliki ambisi dan kepentingan. Rasa takut yang dulu aa dihati orang-orang kafir, kini dicabut, lalu dilontarkan kedalam hati umat Islam.
ولينـزعن الله من صدور عدوكم المهابة منكم
“ Allah akan menghlangkan dari musuh-musuh kamu rasa takut terhadap kamu (HR. Abu Daud)
ذلك بأن الله لم يك مغيرا نعمة أنعمها على قوم حتى يغيروا ما بأنفسهم وأن الله سميع عليم
“Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah kenikmatan yang telah dianugerahkan kepada satu kaum hingga mereka sendiri yang mengubah apa yang ada pada mereka”. (Al-Anfal:53)

           Oleh karena itu dengan semangat Ramadhan, marilah kita kembali ke fitrah kita, kembali ke pengakuan Islam, dengan menepis dan menolak segala bentuk kesesatan dan penyesatan. Itulah satu-satunya jalan menuju kemenangan dan kemuliaan, solusi yang membebaskan umat dari kehinaan.
Rasulullah yang terpecaya dan selalu benar, pernah berwasiat pada umatnya :
إذا تبايعتم بالعينة وأخذتم إذناب البقر ورضيتم بالزرع وتركتم الجهاد, سلط الله عليكم ذلا لا ينـزعه حتى ترجعوا إلى دينكم
“ Kalau kamu melakukan perdangangan dengan riba, mengikuti ekor sapi dan puas dengan pertanian (kesibukan duniawi) serta meninggalkan jihad (memperjuangkan agama Allah), maka Allah pasti akan mengurungmu dalam kehinaan. Dia tidak akan mencabut kehinaan itu dari kamu hingga kamu kembali kepada agamamu (HR. Ahmad dan Abu Daud).

            Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
            Kita saksikan, masih sangat sedikit orang-orang yang sukses dalam menjalankan ibadah Ramadhan. Akibatnya, yang terjadi adalah dominasi kemaksiatan dan kejahatan diatas ketaatan dan kebaikan, dominasi orang-orang fasik dan jahat terhadap orang-orang shalih. Jika itu yang terjadi, maka badai kritis akan selalu hinggap ditubuh kita.
            Pada tahun ini, kita menyaksikan rentetan musibah demi musibah yang sangat dahsyat, melanda berbagai kota dan daerah diseluruh Indonesia. Sejumlah pesawat terbang berjatuhan, tabrakan kereta api dan berbagai musibah lainnya, masih jadi pemandangan rutin.
            Musibah lingkungan seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor dan kebakaran telah menelan korban ratusan jiwa manusia dan korban harta yang tak terhitung lagi. Musibah berupa penyakit, dengan merebaknya wabah flu burung, demam berdarah dan busung lapar. Puncak musibah, terjadi tahun lalu, ketika gelombang tsunami meluluh-lantahkan bumi serambi mekah propinsi Nangro Aceh Darussalam, sedikitnya 200 ribu nyawa melayang.
            Karena itu, tak ada yang lebih patut bagi hamba Allah yang beriman kecuali semakin menundukkan kepala, merendahkan hati dan mengakui segala dosa, seraya memohon taubat dan ampunan pada Allah. Tak ada yang lebih layak bagi hamba Allah dalam menjalani musibah ini, kecuali harus segera sadar dan menyambut panggilan Allah, melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya dan beriman pada syariat-Nya.
            Di sisi lain, kondisi soal politik bangsa kita sangat memperihatinkan. Kita meraih “rangking tertinggi” dalam berbagai macam keburukan dan kejahatan. Dalam korupsi kita meraih rangking ke-6 di seluruh dunia, dan ke-3 di asia. Dalam hal pornografi kita termasuk negara yang paling parah. Dalam soal uang, kita masih “juara”. Dalam hal polusi, kita adalah negara yang sangat penuh polusi dan kotor.
            Tingkat kemiskinan dan pengangguran di negeri kita sangat tinggi. Apalagi dengan kenaikan BBM per 1 oktober lalu. Tingkat kemiskinan dan pengangguran mencapai tingkat lebih dari 600 juta jiwa. Padahal negeri kita negeri yang terkaya di dunia. Penduduk diantara yang terbanyak didunia. Mayoritasnya pun muslim. Mengapa semua ini terjadi dan menimpa negeri kita? Kenapa musibah dan krisis multidimensional silih berganti berbau terus menerus menimpa kita ?
            Tak ada suatu krisis, musibah, kerusakan, bencana kecuali semua berpulang pada ulah tangan-tangan manusia. Allah SWT berfirman : 
وما أصابكم من مصيبة فبما كسبت أيديكم ويعفوا عن كثير
“ Dan musibah apa saja yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan-kesalahanmu”. (QS.Asy-Syuraa : 30)
            Semakin besar kerusakan yang terjadi akibat semakin besar kesalahan dan maksiat yang dilakukan manusia. Kita menyaksikan fenomena yang buruk dimana yang terjadi bukan lagi amar ma’ruf nahi mungkar, tetapi amar (perintah) pada yang mungkar dan nahi (menolak) pada yang ma’ruf. Kemungkinan telah dilakukan oleh manusia secara terang-rerengan. Dan media massa turut mendukungnya.
            Puncak kemungkaran adalah merebaknya perilaku syirik dan bid’ah di tengah-tengah masyarakat. Ironisnya, itu semua didukung oleh berbagai media massa, terutama TV. Banyak sekali kita melihat tayangan TV yang mengarah pada syirik dan bid’ah ditayangkan tengah-tengah masyarakat dan didalam rumah-rumah umat Islam.
            Pada tingkat pemimpin politik dan agama, kita melihat masih sedikit yang dapat di contoh, diteladani dan dijadikan panutan umat. Banyak orang-orang bodoh yang diorbitkan oleh stasiun-stasiun TV, sehingga menjadi idola umat.
            Para pemimpin dan pejabat negara tak pernah peduli dengan urusan rakyatnya. Mereka sibuk memperkaya diri di tengah penderitaan rakyat. Akibat dari kerakusan dan kezaliman para pemimpin itu, KKN terus meningkat. Pada saat yang sama, utang negera juga terus meningkat. Sampai dengan Maret 2005, jumlah utang Indonesia mencapai Rp.1.282 triliun atau 52 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB). Jika jumlah penduduk Indonesia 230 jiwa, maka tiap orang, termasuk bayi yang baru lahir, mempunyai utang sebesar Rp.5.57 juta.
            Korupsi telah meraja lela sampai pada lembaga yang paling terhormat sekalipun. Seorang korupsi dimana-mana. Bahan mafia peradilan ada di Mahkamah Agung, lembaga kehakiman dan penegak paling bermoral, yaitu Departemen Agama. Naudzu billahi min dzalik !
            Suasana yang serba krisis dan rawan ini semakin diperarah dengan ketakutan dan kekacauan akibat bom yang diledakkan di kawasan ramai dan banyak penduduk. Maka lengkaplah penderitaan masyarakat atas berbagai musibah tersebut. Bom bisa jadi merupakan bentuk kekecewaan sebagian masyarakat yang kurang bersabar. Bisa juga tangan-tangan asing yang ikut terlibat dalam seluruh kerusakan ini.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر
       Ma’asyiral Mu’minin rahimakumullah
            Jika kita cermati lebih mendalam lagi, maka disana ada masalah yang merupakan akar dari itu semua. Yakni, persoalan aqidah, keyakinan dan agama. Keyakinan dan orientasi mayoritas bangsa Indonesia sudah berubah. Pola hidup materialisme telah menggusur dan mengalahkan komitmen mereka terhadap agama dan aqidah Islam mereka. Tujuan materi dan kebendaan telah mengalahkan tujuan mencari ridha Allah kebahagiaan hidup di akhirat. Maka yang terjadi adalah menghalalkan segala cara untuk tujuan materi tersebut.
            Semua itu adalah peringatan Allah. Adakah mereka yang mau mengambil peringatan itu ! Allah SWT berfirman :
وإذا أردنا أن نهلك قرية أمرنا مترفيها ففسقوا فحق عليها القول فدمرناها تدميرا
“Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (untuk menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya”. (Q.S.Al-Isra’ : 16).

            Inilah potret buruk negeri kita ! Indonesia ! negeri yang berpenduduk uma Islam terbesar di dunia ! para pemimpin telah menjadi penyumbang terbesar bagi kerusakan di negeri ini. Para pemimpin adalah cermin rakyatnya. Jika pemimpin rusak, zalim dan serakah, maka hal itu tidak jauh berbeda dengan kondisi sebagian besar rakyatnya. Rakyatlah yang memilih pemimpin-pemimpin itu. Imam Hasan Al-Bashri mengatakan, “Sebagaimana kondisi kalian, maka kalian akan dipimpin oleh orang yang serupa dengan kalian”.
            Oleh karena itu, perubahan dan perbaikan yang dilakukan untuk menyelesaikan musibah dan krisis ini harus dimulai dari diri kita masing-masing. Semuanya harus bertekad dan berkomitmen untuk bertaubat, berubah dan memperbaiki diri. Mengubah akhlak yang korup menjadi amanah dan jujur. Mengubah sifat munafik menjadi lurus, terbuka dan patuh. Mengubah kebiasaan berbuat maksiat menjadi senantiasa berbuat baik dan taat. Mengubah perilaku zalim, takabbur dan sombong menjadi adil dan tawadhu. Allah SWT berfirman :
إن الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم
            Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Ar-Ra’ad : 11).
            Kita harus sadar bahwa setiap terjadi kerusakan dan musibah yang menjadi korban bukan hanya orang-orang yang berbuat kerusakan dan kejahatan. Tetapi merata bagi yang lainnya. Yang tidak tahu menahu apalagi berbuat kejahatan. Allah SWT berfirman :
واتقوا فتنة لا تصيبن الذين ظلموا منكم خاصة, واعلموا أن الله شديد العقاب
        “Dan perihalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya”. (An-Anfal :25)
           
            Kita harus berupaya menghidupkan fitnah atau kerusakan yang dilakukan orang-orang kafir dan fasik. Kita harus menolak kemungkaran dan mengingkarinya. Lalu melakukan islah atau reformasi terus menerus sampai kebenaran dan orang-orang yang benar dapat eksis dan tegak diatas kebatilan dan orang-orang yang batil.
            ياأيها الذين أمنوا اركعوا واسجدوا واعبدوا ربكم وافعلوا الخير لعلكم تفلحون. وجاهدوا فى الله حق جهاده.
            “Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah tuhanmu dan berbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya,” (Al-Hajj : 77-78).

            Terakhir,marilah kita menjadikan keimanan dan ketakwaan sebagai perhiasan hidup kita. Ketakwaan bukan hanya diucapkan dalam mulut. Tetapi diwujudkan dalam perilaku dan perbuatan. Yang dituntut adalah ketaqwaan yang haqiqi, bukan klaim atau pengakuan. Bukan pula pameran dan kepura-puraan.
            Marilah kita menyerahkan segala urusan kita kepada Allah, dengan beristighfar, bertaubat dan terus menerus melakukan kebaikan dakwah serta amar ma’ruf nahi mungkar agar kita mendapatkan keberkahan hidup, dan negeri ini menjadi negeri yang aman, makmur dan dalam ampunan Allah SWT.
بلدة طيبة ورب غفور
بارك الله لى ولكم فى القرآن العظيم ونفعنى وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم, وتقبل منى ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم, وجعلنى وإياكم من العائدين والفائزين المقبولين المغفورين المرزوقين, وأدخلنى وإياكم فى زمرة عباده المؤمنين العاملين الصالحين المتقين. أقول قولى هذا واستغفر الله العظيم لى ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات من كل ذنب. فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.

الخطبة الثانية
الله أكبر الله أكبر الله أكبر / الله أكبر الله أكبر الله أكبر / الله أكبر الله أكبر
الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا, لا إله إلا الله والله أكبر.
الحمد لله الذى جعل الأعيان بالأفراح والسرور, وضاعف للمتقين جزيل الأمور, فسبحان الله من حرم صومه وأوجب فطره وحذر فيه من الغرور, احمده سبحانه وتعالى فهو أحق محمود وأجل مشكور, وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له, وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله.
أما بعد : فيا أيها الناس اتقوا الله تعالى واعلموا أن يومكم هذا يوم عظيم . فأكثروا من الصلاة على النبى الكريم. وقال تعالى فى القرآن الكريم, إن الله وملائكته يصلون على النبى, يآايهاالذين أمونوا صلوا عليه وسلموا تسليما.
            Hadirin…..akhirnya marilah kita berdo’a, menundukkan kepala, memohon kepada Allah yang Maha Rahman dan Rahim untuk kebaikan kita dan Islam dimanapun mereka berada.
 اللهم صل وسلم على سيدنا محمد المرسلين وعلى آله وأصحابه والتابعين تابعى التابعين وتابعيهم بإحسان إلى يوم الدين. وارحمنا معهم برحمتك يا أرحم الرحيم. اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات, إنك سميع قريب مجيب الدعوات وياقاضى الحاجات.
ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفرلنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين.
اللهم به اقسم لنا من خشيتك  ما تحول بيننا وبين معاصيك ومن طاعتك ما تبلغنا به جنتك ومن اليقين ما تهون به علينا مصيبات الدنيا ومتعنا بأسماعنا وأبصارنا وقوتنا ما أحييتنا واجعله الوارث منا واجعل ثأرنا على من ظلمنا وانصرنا على من عادانا ولا تجعل مصيبتنا فى ديننا ولا تجعل الدنيا أكبر همنا ولا مبلغ علمنا ولا تسلط علينا من لا يرحمنا.
اللهم يا ميسر كل عسير ويا جابر كل كسير ويا صاحب كل فريد ويا مقوي كل ضعيف ويا مأمن كل خائف. اللهم من لا يحتاج إلى البيان والتفسير حاجاتنا إليك كثير وأنت عالم بها وبصير فتيسير العسير عليك يسير احرسنا بعينك التى لا تنام واكنفنا بكنفك الذى لا يرام ولا تهلكنا وأنت رجاؤنا يا أرحم الراحمين.
اللهم انصر عبادك المظلومين فى فلسطين وفى العراق وفى كل بقعة أرضك فيها نفس مؤمنة.
اللهم أنزل السكينة عليهم واكتب الشهادة على موتاهم واغفرلنا ولهم وثبت قلوبنا وإياهم على دينك.
ربنا اغفرلنا ولإخواننا الذين سبقون بالإيمان ولا تجعل فى قلوبنا غلا للذين أمنوا ربنا إنك رءوف رحيم.
الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر - عباد





No comments:

Post a Comment