BELAJAR
DALAM PRESPEKTIF ISLAM DAN PSIKOLOGI
Pendahuluan
Belajar sering didefinisikan sebagai
perubahan yang secara relative berlangsung lama dalam masa berikutnya yang
diperoleh kemudian dari pengalaman pengalaman. Para
ilmuwan perilaku berusaha mengukur apa yang dikerjakan oleh seekor makhluk
untuk dapat menguasai belajar ini. Tetapi,
belajar ini sendiri merupakan satu
kegiatan yang terjadi di dalam diri seseorang, yang sukar untuk diamati secara
langsung. Hal ini masih merupakan masalah yang sulit dimengerti, dan para
pengikut belajar/ murid tersebut mengalami perubahan. Mereka memperoleh
hubungan hubungan yang asosiatif, pengetahuan, pengertian, ketrampilan, dan
kebiasaan kebiasan yang baru. Hasilnya mereka dapat berperilaku di bawah
kondisi tertentu dengan cara yang dapat diukur secara berbeda beda.
A.
Definisi Belajar
Menurut pendapat tradisional, belajar adalah
menambah dan menjumlahkan sejumlah pengetahuan, dan yang dipentingkan adalan
pendidikan intelektual.
Lain lagi dari pendapat para ahli modern yang
merumuskan perbuatan belajar adalah sebagai berikut,
Belajar adalah suatu bentuk perubahan atau pertumbuhan dalam diri
seseorang yang dinyatakan dalam cara
cara bertingkah laku yang baru berkat
pengalaman dan latihan.
Kemudian untuk memperluas pengetahuan kita
mengenai apa yang dimaksud dengan belajar, akan ditemukan beberapa definisi
dari para ahli pendidikan modern.
- Hilgard dan bower, dalam buku teoritis dan learning mengemukakan, "Belajar berhubungan dengan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman secara berulang ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau didasarkan dari kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan keadaan sesaat seseorang ( misalnya kelelahan, minum obat, dan sebagainya).
- Morgan, dalam buku introduction of psychology, mengemukakan : Belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dan latihan atau pengalaman.
- Gagna dalam buku The Condition of Learning menyatakan bahwa : "belajar terjadi apabila situasi stimulus bersama sama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.
Dari definisi definisi di atas dapat
dikemukakan adanya elemen penting yang
mencirikan pengertian tentang belajar, yaitu bahwa:
v
Belajar
merupakan suatu perubahan tingkah laku.
v
Belajar merupakan suatu perubahan melalui
latihan dan pengalaman.
v
Belajar harus relative mantap.
v
Belajar adalah proses memperoleh pengetahuan.
v
Belajar adalah yang bereaksi langgeng sebagai
hasil latihan yang diperkuat.
Bagaimana proses belajar itu berlangsung?
Manusia dalam mengembangkan dan
melangsungkan hidupnya selalu berusaha untuk menggunakan dan mengubah dunia
untuk kebutuhan dirinya. Ia selalu berusaha menyesuaikan dirinya dengan dunia
luarnya. Mereka mempunyai beberapa macam cara dalam menyesuaikan dirinya.
- Belajar dan kematangan
Kematangan adalah proses pertumbuhan organ
organ. Suatu organ dikatakan matang apabila telah mencapai kesanggupan untuk
menjalankan fungsinya masing masing.
Sedangkan belajar lebih membutuhkan kegiatan
yang disadari, suatu aktifitas, latihan latihan
dan konsentrasi dari orang yang bersangkutan. Proses belajar terjadi karena rangsangan ragsangan
dari luar, sedangkan kematangan dari
alam.
- Belajar dan penyesuain diri
Penyesuaian diri adalah satu sifat yang dapat
merubah tingkah laku manusia.
Penyesuaian diri ada beberapa macam:
1.
Penyesuaian diri
autoplastis, yaitu penyesuaian
diri dari keadaan lingkungan atau dunia luar.
2.
Penyesuaian diri alloplastis, yaitu penyesuaian diri
dari kebutuhan dirinya.
- Belajar dan pengalaman
Keduanya merupakan suatu proses yang dapat
merubah sikap, tingkah laku dan pengetahuan kita. Akan tetapi belajar dan
memperoleh pengalaman adalah berbeda. Mengalami sesuatu belum tentu merupakan
belajar dalam arti pedagis, tetapi sebaliknya tiap tiap belajar berarti juga
mengalami.
- Belajar dan bermain
Bermain adalah proses belajar juga.
Pesamaanya adalah keduanya dapat terjadi perubahan.Akan tetapi keduanya
terdapat perbedaan. Menurut arti katanya, bermain hanya dikhususkan bagi anak anak kecil walaupun orang dewasa juga,
tetapi belajar adalah proses umum yang terdapat pada manusia dari lahir sampai
mati.
B.
Faktor faktor yang Mempengaruhi Belajar
Untuk dapat memahami pentingnya belajar para
ahli psikologi membagi bagi factor factor tersebut. Faktor factor tersebut dapat
dibagi dua:
a.
Faktor yang ada dalam diri manusia tersebut yang
disebut factor individual. Faktor yang termasuk dalam factor individual adalah:
factor kematangan / pertumbuhan, kecerdasan latihan, motivasi, dan factor
pribadi.
b.
Faktor yang ada di luar individual yang disebut social.
Faktor yang termasuk factor social adalah
factor keluarga/ keadaan rumah
tangga, guru dan cara mengajarnya, alat alat yang dipergunakan dalam belajar,
lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan motivasi social.
v
Kematangan/ Pertumbuhan
Mengajar sesuatu dapat berhasil jika taraf
pertumbuhan pribadi telah memungkinkannya dalam dalam arti potensi potensi
jasmani dan rohaninya telah matang untuk itu.
v
Kecerdasan dan Intelegensi
Selain kematangan, dapat tidaknya seseorang
mempelajari sesuatu dengan baik ditentukan
juga oleh taraf kecerdasan.
v
Latihan dan Ulangan
Karena terlatih
seringkali mengulangai sesuatu, maka kecakapan dan pengetahuan yang dimikinya
dapat menjadi makin dikuasai dan makin mendalam.
v
Motivasi
Merupakan pendorong suatu organisme untuk
melakukan sesuatu
v
Keadaan Keluarga
Keadaan keluarga yang bermacam macamjuga mau
tidak mau turut menentukan bagaiman dan sampai mana belajar yang dialami dan
dcapai anak anak.
v
Guru dan Cara mengajar
Bagaimana sikap kepribadian guru, tinggi
rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru dan cara guru mengajarkan pengetahuan
itu turut menentukan bagaimana hasil belajar yang dicapai.
v
Motivasi Sosial
Jika guru atau orang tua dapat memberi
motivasi kepada anak anak, maka timbulah dorongan dan hasrat untuk belajar
lebih baik.
v
Lingkungan dan Kesempatan
Pengaruhnya juga dapat mempengaruhi
belajarnya.
Referensi :
Saleh, Abdurrahman, 2005, Psikologi dalam Prespektif Islam, Jakarta, Prenada Media.
Belajar dalam Prespektif Islam dan Psikologi
Diajukan untuk memenuhi tugas akhir semester Satu
Dalam mata kuliah
Psikologi Umum
Dosen pembimbing:
Drs. H. Muhammad Ma'ruf CH
Oleh :
Nasrul Umam
Jurusan Pendidikan
Agama Islam
Fakultas Tarbiyah
Institute Studi
Islam Darussalam
Pondok Modern
Darussalam Gontor
1429/2008
No comments:
Post a Comment