Wednesday, 1 March 2017

KOMUNIKASI PELATIH PRAMUKA



KOMUNIKASI PELATIH

Pengantar
Komunikasi berasal dari bahasa latin communication, yang artinya sama. Maksudnya adalah komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan. Salah satu tujuan komunikasi adalah mengubah sikap dan perilaku seseorang ataupun sekelompok orang sebagaimana yang dikehendaki komunikator,agar isi pesan yang disampaikan dapat dimengerti, diyakini serta pada tahap selanjutnya.
Untuk dapat melaksanakan Program Kegiatan Peserta Didik ( PRODIK ) yang telah di susun bersama, Pembina Pramuka dalam satuan hendaklah menciptakan Komunikasi yang baik dan mengadakan pergaulan yang harmonis dengan Peserta Didik, dan sebagai anggota masyarakat kiranya menjadi kewajiban kita pula untuk mengadakan komunikasi dengan masyarakat sebagai faktor pendukung keberhasilan pendidikan yang kita laksanakan.


       Fakta
 Pengertian bergaul adalah berteman.  Di dalam segenap aktivitas Satuan Pramuka  bergaul adalah bentuk penyatupaduan interaksi yang bermanfaat antara kegiatan, Pembina dan Peserta didik guna mencapai kesuksesan. Pertemanan yang baik dibangun oleh komunikasi yang baik yang dapat menghilangkan berbagai rintangan, kesalah pengertian, serta dapat mengembangkan pembentukan sikap yang baik.
Bergaul dalam satuan pramuka adalah segenap aktivasi komunikasi yang menyatu antara pembina dengan peserta didik sehingga timbul hubungan timbal balik yang bermanfaat, antara  kegiatan pembina dengan peserta didik yang saling mempengaruhi
ImageKomunikasi dan bergaul bertujuan untuk menggiatkan peserta didik terlibat dalam kegiatan dengan semangat kerja sama yang tinggi dan dilaksanakan dengan senang hati.








Pertukaran gagasan diantara para pelatih dan pembina dalam suatu organisasi kepramukaan dalam sruktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam organisasi kepramukaan, sehingga tugas berjalan dengan baik. Tiga dimensi komunikasi internal:
1.      Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari pelatih ke peserta dan dari peserta ke pelatih dengan cara timbal balik.
2.      Komunikasi horizontal yaitu komunikasi mendatar antara peserta  dengan peserta. Berlangsung tidak formal maupun formal.
3.      Komunikasi diagonal yaitu komuniasi antara pelatih. 

A.    Prinsip - prinsip hubungan dalam pergaulan
a.      Adanya sinkronisasi antara tujuan Program Peserta Didik (Youth Program    me) dengan tujuan pribadi peserta didik dalam satuan Pramuka.
b.      Terciptanya suasana kerja yang menyenangkan bagi peserta didik sehingga mereka bersemangat dalam kegiatan kepramukaan.
c.      Adanya informalitas yang wajar dalam hubungan kerja, sehingga terasa suasana kekeluargaan dan pertemanan.
d.      Peserta didik ditempatkan sebagai subjek, sehingga mereka selalu berusaha untuk aktif dalam setiap kegiatan.
e.      Mengembangkan kemampuan para anggota sampai tingkat yang maksimal.
f.       Adanya tugas - tugas yang menarik dan menantang.
g.      Adanya alat perlengkapan yang cukup.
h.      Setiap anggota difungsikan menurut keahlian dan kecakapannya.
i.        Diberikan penghargaan saat anggota berprestasi.

B.      Hakekat Berkomunikasi
a.      Pergaulan dapat terjadi bilamana antara Pembina Pramuka
dengan peserta didik selalu terjalin komunikasi yang baik.
b.      Komunilkasi yang baik didukung oleh sikap :
1)     Egaliter atau kesetaraan
2)     Sopan dan santun
3)     Menepati janji dan saling mempercayai.
4)     Tahu berterima kasih
5)     Menghargai waktu
6)     Bertutur kata yang baik dan jelas, suara maupun makna (tidak ambigus atau mendua arti)
7)     Ramah dan bersahabat
8)     Tidak menggurui, tidak merasa paling tahu, tidak merasa paling bisa, dan tidak merasa paling hebat, sehingga orang merasa tidak ada tekanan ketika akan mengemukakan pendapat.
9)     Memberi kesempatan dan melatih peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat.
10) Mengkritisi dengan bijaksana
11) Tidak memotong pembicaraan orang lain.

Kemampuan berkomunikasi dan bergaul wajib dimiliki Pembina Pramuka dan peserta didik karena pada hakekatnya Pramuka merupakan agent of change atau agen pembaharuan.
Komunikasi yang baik antara Pembina dengan peserta didiknya dapat membangun semangat kerjasama yang tinggi dalam pelaksanaan berbagai kegiatan.  Namun tidak bisa dipungkiri bahwa dalam setiap kegiatan terdapat beberapa kendala yang disebabkan karena komunikasi yang terjadi belum baik. Beberapa akan kita akan kemukakan beberapa kendala dan hamabatan dalam berkomunikasi, beserta solusi yang harus dihadapi.

A.    Hambatan-hambatan dalam berkomunikasi
Hambatan Komunikasi
1.      Hambatan teknis
2.      Keterbatasan fasilitan dan peralatan komunikasi dari sisi teknologi yang semakin berkuranf dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi komunikasi dan infromasi sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efisien sebagai media komunikasi. Menurut Cruden dan Sherman dalam buku Personel Management, 1976 jenis hambatan teknis dari komunikasi yaitu:
a.      Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas.
b.      Kurangnya informasi
c.       Kurangnya keterampilan membaca
d.      Pemilihan media yang kurang tepat.
Sedangkan hambatan yang timbul dari kegiatan antar pelatih dan peserta didik adalah :
1.      Dari Pihak Peserta Didik
a.      Peserta didik malu menyampaikan permasalahan, ide, pikiran, dll., tetapi ia diam (introvert).
b.      Peserta didik terlalu banyak menyampaikan permasalahan.
c.      Ada peserta didik yang terlalu mendominasi komunikasi (dominator)
d.      Peserta didik yang selalu mencela orang lain.
e.      Peserta didik yang tidak menyampaikan permasalahan, ide, pikirannya, dll. tetapi selalu menggerutu, atau bersungut-sungut.
f.       Peserta menganggap informasi Pembina tidak perlu.

2.      Dari Pihak Pembina (Komunikator)
a.      Pembina membuat jarak pergaulan
b.      Kurang percaya diri/rendah diri
c.      Kurang menguasai masalah
d.      Kurang memiliki keterampilan berbicara/berkomunikasi
e.      Terlalu percaya diri (menganggap dirinya sendiri yang selalu benar)
f.       Sombong/angkuh/selalu membanggakan dirinya/merasa paling pandai/paling mengerti/paling hebat
g.      Selalu mengikuti kehendak orang lain (walaupun orang tersebut salah)
h.      Sulit berbicara/sering gagap/sering kehilangan sesuatu yang ingin dikemukakan
i.        Ingin berbicara terus-menerus, tidak memberi kesempatan peserta didik untuk memberikan respon.
j.        Memaksakan kehendak.
k.      Meremehkan orang lain.
l.        Menjadikan orang lain sebagai objek.

3.      Dari suasana lingkungan
a.       Gaduh
b.      Lalu-lalang
c.       Ada objek lain yang lebih menarik

3.      Solusi mengatasi hambatan
1.      Untuk Peserta Didik
a.      Menempatkan diri Pembina tidak lebih tinggi dari peserta didik,
b.      Berkomunikasi dengan saling menghargai (yang muda mengormati yang tua – yang tua menyayangi yang muda)
c.      mendorong mereka untuk berani menyampaikan masalahnya, mengingatkan kepada peserta didik lain agar tidak mentertawakan pendapat orang lain.
d.      Bagi para dominator di rem, agar tidak terlalu banyak yang dibicarakan, kita ajari mereka bagaimana berbicara efektif.
e.      Bungkus “pesan” yang akan disampaikan secara menarik.

2.      Untuk Pembina
a.      Bergaul seperti halnya adik-kakak/orang tua dan anak – untuk Siaga
b.      Kuasai masalahnya sebelum menyampaikan pesan.
c.      Buat suasana jangan terlalu formal.
d.      Pelajari joke-joke
e.      Jangan merasa lebih tinggi dengan siapapu yang diajak bicara.
f.       Jangan menceriterakan diri anda terus-menerus.
g.      Jangan menceriterakan hal-hal sampai berkali-kali.
h.      Jadilah orang yang punya pendirian, jangan membebek.
i.        Tarik nafas dalam-dalam, tenangkan jiwa, bayangkan apa yang mau dibicarakan, barulah bicara.
j.        Tahu diri, bila sebenarnya anda adalah orang yang membosankan, berilah kesempatan pada orang lain untuk bicara.
k.      Memaksakan kehendak itu sifat para tirani, tetapi bila anda memang benar menurut norma agama,susila, hukum, etika – buatlah lawan bicara anda menyadari, setidaknya mendengarkan dengan baik apa yang anda bicarakan.
l.        Jangan berbicara muluk-muluk lebih-lebih pada orang yang pendidikannya, pengalamannya lebih banhyak.
m.    Jangan meremehkan pendapat orang lain. Nabi bersabda, ”Hikmah itu darimana saja datangnya ambillah”.
n.      Orang lain harus dianggap sebagai subjek, setara dengan kita
3.      Kondisi dan Lingkungan
a.      Carilah tempat yang lebih baik, apabila pembicaraan tersebut sangat penting.
b.      Minimalisir atau jauhkan objek yang lebih menarik yang mengganggu komunikasi anda.

Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
1.      Menciptakan suasana yang menguntungkan.
2.      Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
3.      Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak peserta didik.
4.      Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak peserta didik yang dapat menguntungkannya.
5.      Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward bagi peserta didik.

Dengan adanya komunikasi yang baik antara Pembina dengan peserta didik, akan tercipta :
6.      Suasana persaudaraan yang erat.
7.      Saling mempercayai.
8.      Kelancaran proses kegiatan yang sedang dilaksanakan
9.      Proses saling menerima dan memberi.
10. Kemudahan mengatasi masalah-masalah yang muncul pada proses kegiatan






Image










https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguQLUsVeFVp2U2YFWuwnutQYETy3dzO59vy1U7dO0w5CqplAPqWU00xx54NvhSaRINLg9Ba4hd04lfrk2dxSDbSXajlnhHF38me9Ud42WVOimxiW7RFvw5YKDrH0pMTJcXX9jgbLqYV9o/s320/komunikasi.jpgRanah-ranah perubahan yang diharapkan dari hasil komunikasi yang baik:










Dalam hal  ini Pembina Pramuka wajib menjadi contoh bagi peserta didiknya dalam berkomunikasi dan bergaul, karena dalam proses pendidikan  peserta didik cenderung meniru Pembinanya.

Penutup
                          Kemampuan bergaul yang ditunjang oleh kemampuan berkomunikasi yang dimiliki oleh seorang Pembina Pramuka akan mewarnai kepemimpinannya dan pengelolaan satuan yang menjadi binaannya.


       


No comments:

Post a Comment