Wednesday, 1 March 2017

MUNCULNYA SEKULARISME DI DUNIA BARAT



MUNCULNYA SEKULARISME DI DUNIA BARAT

Pendahuluan
         Pemahaman terhadap Islam itu melalui pintu pintu yang dijaga oleh ulama ulama shaleh. Dikatakan demikian karena mereka mewarisi kebijaksanaan kebijaksanaan para nabi terdahulu. Akan tetapi mereka para ulama tidak digubris lagi dalam konteks pemahaman liberal dalam agama, karena dianggap ketinggalan zaman, dan perlu penyesuaian dengan keadaan sekarang.Penyesuaian dengan keadaan sekarang ini, juga harus dilihat dari lokasi dan waktu, yang mana ini menandakan proses sekularisasi dikalangan ummat muncul. Namun sebelum melangkah jauh,  ada baiknya kita telusuri makna sekularisme itu.

Pembahasan
Orang orang Arab penganut aliran ini mengalih bahasakan sekularisme ke dalam bahasa Arab menjadi Al Ilmaniyah (dari kata 'ilm) yang berarti ilmu. Untuk memberi kesan bahwa paham ini berkaitan dengan ilmu. Padahal dalam penganutan sekularisme ini tidak ada paham keterkaitan dengan ilmu pengetahuan. Istilah ini sebenarnya berkaitan dengan alam atau dunia. Dalam ensiklopedia Britanica, sekularisme didefisinikan sebagai berikut:

Sekularisme adalan gerakan social yang bertujuan mengalihkan hal hal yang bersifat ukhrawi ke hal hal yang bersifat duniawi. Karena pada pertengahan abad orang orang cenderung memperhatikan kehidupan akherat. Dalam hal melawan kecenderungan yang kuat itu, muncul ide sekularisme yang mengklaim dirinya sebagai wahana guna mengembangkan potensi manusia, dimana pada zaman renaissance orang beminat kuat dalam prestasi prestasi intelektual dan budaya bangsa. Kecenderungan aliran sekularisme ini terus berkembang melawan agama dan ajaran al masih.
Dorongan kuat yang menjadi factor munculnya  aliran ini yaitu perlawanan terhadap dominasi gereja atas Negara dan masyarakat demi kepentingan suatu golangan tertentu. Sekularisme memandang tugas agama hanyalah mengatur hubungan antara manusia dengan tuhan dan menyerukan pemisahan kekuasaan.
Definisi diatas tidaklah berkaitan dengan masalah ilmu sedikitpun. Sekularisme bersifat agama, namun bersifat negative. Atau didasari pada penegasian agama  agama.
Terjemahan bahasa arab  yang cocok bagi sekularisme adalah al la diniyah (ketidakberagamaan). Terlepas dari seruan kaum barat bahwa sekularisme tidak berlawanan dengan agama, tetapi menjauhkan agama dari bidang bidang kehidupan politik,social, ekonomi, pemikiran dan seterusnya.Sekularisme memberikan kebebasan beragama dalam keyakinan pribadi, yang tidak berkaitan dengan kehidupan praktis.
Dari  sini biasa dikatakan bahwa sekularisme telah memisahkan antara kegiatan religius yang dianggap sebagai kegiatan pribadi, dan kegiatan politik sebagai kehidupan social.
Itulah sekularisme muncul akibat benturan antara agamawan dalam satu pihak.Berkembangnya sekularisme di eropa searah dengan berkembangnya sejarah, dengan adanya kesewenang wenangan gereja, distori dan manipulasi agama. Para pemuka memiliki wibawa dalam keyakinan dan kehidupan praktis.Mereka berdalih bahwa apa yang mereka lakukan adalan agama. Wibawa itu bukan hanya dihadapan rakyat saja, tetapi dihadapan para raja.
Raja raja tidak akan menduduki pemerintahannya kecuali seizing paus. Mereke tidak mempunyai kekuasaan apapun kecuali setelah mendat dari paus. Jika paus marah kepada para raja maka seorang rakyat akan menentang dan tidak akan mematuhi sang raja.
Seorang rakyat biasa menjadi kristani melalui proses di gereja yang dihadiri oleh seorang pendeta.Dan ketika mati akan diadakan .penyucian jenazah yang dilakukan oleh para pendeta.Jadi, sember dari segala kerusakan ditimbulkan oleh pemuka  agama itu sendiri, bukan oleh agama itu sendiri.
Karena itu, menentang dan penyampingan agama adalah hal yang perlu dilakukan oleh Eropa jika ingin selalu eksis.Namun, alternative yang diambil oleh Eropa bukan makin baik tapi mungkin lebih buruk, walaupun disatu sisi dapat mengantarkan mereka kepada ilmu pengetahuan dan pencapaian materi yang diinginkan manusia.Alternatif ini disebut sekularisme.
Berdasarkan makna diatas, bahwa agama harus dijauhkan dengan kesadaran social, adat istidat, tradisi, sastra dan undang undang.Kecuali jika unsur unsur agama telah dibawa oleh pengaruh sejarah atau tradisi.
Keterpurukan inilah yang mendorong timbulnya sekularisme yang ditunjukkan kepada para pendeta atau kalangan para pemuka agama.Perkiraan saya kalau seandainya Islam ada di Eropa, maka tidak akan lahir sekularisme itu sendiri. Dan pemikiran para intelektual tidak akan mencapai tingkat yang  ekstrim.
Karena itu kaum muslimin tidak mengenal dualisme, atau kekuasaan agama, dan hukum tuhan. Dengan proyeknya akan memisahkan kekuasaan agama dari Negara.
Ada realitas penting yang membedakan antara Islam dan Kristen, sehingga kaum barat menerima sekularisme dan kita menolaknya. Realitas itu adalah Sekularisme dalam kehidupan barat yang terlepas dari kenyataan sebagai reaksi yang dilakukan barat terhadap gereja, ini adalah solusi alami dan benar dalam kaum Kristiani.Karena Kristen adalah agama spiritual yang tidak memiliki aturan untuk mengatur sebuah Negara dan masyarakat.Bahkan ia menyerahkan urusan urusan kaisar untuk kaisar dan Allah untuk Allah.Dan ia membatasi lingkup kerja gereja hanya untuk masalah spiritual saja. Dari sini bisa disimpulkan bahwa agama Kristen haruslah sekuler. Sekularisme dalam lingkup Kristen bukan sebagai musuh tetepi mengembalikan gereja pada tempat dan keyakinan yang benar dan seharusnya.
Sekularisme masuk ke arab dengan cepat dan ekstrim, menyerukan pemisahan kekuasaan agama dari ilmu pengetahuan. Dalam pandangan mereka, Islam hanya mengatur ibadah belaka dan media spiritual Sang Pencipta dan makhluknya. Padahal Islam adalah agama yang sekaligus Negara, syare'at sekaligis jalan hidup,system dan praktek, ibadah sekaligus jihad. Dan itu tidak hanya ditegaskan pada teks syari'at Allah belaka, tetapi juga ditegaskan oleh realitas histories dalam sejarah Rasulullah dan khulafaurrasyidin dan orang orang setelahnya. Kenyataan ini diakui oleh sebagian kaum orientalis, diantaranya Fietzgerald,yang mengatakan bahwa Islam bukan hanya sekedar agama, melainkan sebagai system politik.Nilino mengatakan bahwa pada waktu yang bersamaan, Muhammad telah mendirikan agama sekaligus Negara.
 Pada pasal yang pertama kesepakatan tentang Hak dan Kewajiban Negara, yang ditandatangani oleh Negara Negara Amerika di Montivideo, pada 26 Desember 1933, agar Negara dinyatakan sebagai salah satu anggota undang undang internasional, hendaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.                        Bangsa yang tetap
2.                        Wilayah dengan batas geografis tertentu
3.                        Pemerintahan
ü  Kemampuan untuk menjalin hubungan dengan Negara Negara   yang lain
Tanpa harus berpikir panjang bahwasanya masyarakat yang berada di Madinah dengan keberadaan Rasulullah telah memenuhi syarat yang tersebut diatas.
ü   Madinah adalah wilayah yang dimuka bumu yang telah diketahui letak geografisnya oleh seluruh penduduknya.
ü   Bangsanya adalah kaum muslimin yang terdiri dari kaum muhajirin dan anshar yang rela meninggalkan harta dan rumah mereka demi keyakinan yang mereka peluk. Rasulullah menyatukan semua unsur masyarakat tersebut dalam sebuah kesatuan.
ü   Daerah tersebut juga dihuni oleh beberapa minoritas kaum yahudi, khususnya bani Qainuqa'
ü   Pemerintahannya adalah berlandaskan asas keadilan dan syura'
ü   Semua hal tersebut menjadikan Negara baru yang berhak berinteraksi dengan lainnya. Bahkan sejak awal datangnya Rasulullah ke Madinah langsung menyusun srategi politiknya dengan menetapkan undang undang bersama.
Dalam undang undang tersebut, ditetapkan agar manusia melepaskan diri dari sentiment kesukuan dan masuk kedalam bingkai Negara dan umat. Semua itu tidak menghapus tradisi jahiliyyah, tapi memberlakukan apa apa yang dianggap baik dan tidak bertentangan dengan syariat Islam.
Berangkat dari ajaran yang universal dan moderat, Islam tidak mengenal pemisahan kekuasaan profane dan kekuasaan trasendetal, atau agama dan Negara.Benar yang dikatakan Ibnu Qayyim menulis,
"Pembagian yang dilakukan oleh sebagian orang atas penentuan hukum ke dalam syare'at dan politik, atau pengembangan agama kedalam syareat dan hakekat adalah tindakan keliru, karena politik, hakekat, syare'at,akal adalah terbagi kedalam dua katagori yaitu benar dan salah. Yang benar adalah bagian dari syareat, dan yang salah adalah lawan dari syareat.
Oleh karena itu, ahli fiqih mengatakan "politik hukum" dengan istilah "politik syari'at" yang berarti penetapa aturan yang bersifat publik ke dalam sebuah Negara Islam,dengan tujuan mencapai kemaslahatan atau menghindari bahaya.
Islam mengajari seutuhnya untuk menghadapi  hidup dengan hukum hukum dan ajaran ajarannya. : "Dan siapakah yang aturannya lebih baik aturannya daripada Allah."( Q.S Al Baqoroh :138) Allah menambah sapek keruhaniyan pada kehidupan duniawi, yaitu semangat ketuhanan, etika, dan kemanusiaan.
Seruan kaum sekuler yang menolak pemerintahan Islam terdengar oleh seluruh penjuru Arab dan Islam. Mereka membantah, bahwasanya Islam sebuah agama yang sekaligus Negara.Apa yang mendorong munculnya penolakan ini?
Mungkin,yang menjadi factor utamanya adalah keinginan kaum sekuler agar Islam tetap menjadi agama yang sama dengan agama agama yang lain, tidak lebih sekumpulan ibadah dan kegiatan spiritual belaka.Mereka tidak ingin menjadikan system pemerintahanya berdasarkan syuro, keadilan, toleransi,dan kemanusiaan.Dengan demikian Islam sebagai penerus agama agama sebelumnya.Ajaran ajaranya tidak berbeda dengan ajaran yang diseleksi kaum sekuler yaitu Yahudi dan Kristen.
Namun Faktor ini perlu diperjelas lagi, Keinginan kaum sekuler agar Islam tidak melebihi agama agama yang lain adalah adanya kedengkian yang menumpuk yang sifatnya persolal maupun histories.
Salah satu factor adanya pemisahan Islam dari Negara adalah keterpukauan terhadap barat yang menguasai banyak intelektual dan penulis. Mereka terpesona dengan kemajuan Barat dalam teknologi, Ekonomi dan militer barat. Pada kenyataan yang lain adalah keterbelakangan  dunia Timur dalam bidang bidang tersebut.
Klaim demikian adalah dusta yang menyesatkan, karena sebagian besar masyarakat Arab dikuasai oleh pemerintahan yang sekuler,secara formal atau tidak, mereka menjalankan system keuanganya dengan riba, bahkan sebagian diantaranya menjadikan kata sosialisme sebagai nama resmi sebuah Negara.Faktor lain yang menjadi popularitas adalah penyerangan Islam serta penolakan nilai nilai geneologi politiknya dengan jalan pintas paling cepat untuk mendapatkan perhatian dan popularitas.
Contohnya, ahli hukum Islam Ali Abdurraziq yang meraih ketenaran lewat karya yang ditulisnya dengan judul: Al Islam wa Ushul al hukm.Dalam buku tersebut ia mengatakan bahwa Islam hanya mengatur persoalan ritual ibadah dan spiritual belaka,tidak ada kaitabnya sama  sekali dengan pemerintahan atau politik. Ia juga mengatakan bahwa Muhammad adalah seorang pembawa aliran agama dan spiritual, tidak lebih dari rasul rasul sebelumnya.
Ketenaran yang serupa juga diraih oleh seseorang penulis lulusan Al Azhar, Khalid Muhammad  Khalid,ketika menulis sebuah buku dengan judul " Min huna nabda', yang berangkat dari pemikiran pemikiran Abdurraziq dengan sedikit penambahan dan bahasa yang lugas.
Faktor lain yang mendorong pemisahan Islam dari kehidupan social, politik,dan ekonomi adalah keinginan untuk mewujudkan kepentingan pribadi dan politik dalam mewujudkan status quo. Seperti yang diketahui, menjadikan pemerintahan Islam sebagai pemerintahan yang berbentuk hakiki dan  universal,adalah tuntutan rakyat Arab Islam, sebagai pengganti system sekuler yang diterapkan dalam politik, ekonomi, dan hukum hukum pidana seperti pelarangan  poligami.
Akan tetapi, para oportunis diantaranya elit intelektual dan ahli fiqih yang pro pemerintah dalam status quo menegaskan bahwasannya  hukum positif yang despotic itu tidak bertentangan dengan syareat islam, kecuali beberapa saja, itupun untuk kemaslahatan bersama.Alasan itu dikemukakan oleh Muhammad Said Asmawi,yang menulis dan menerbitkan sebuah buku yang berjudul, Asy Syari'ah al islamiyah wa al Qanun al mashri.Ia berusaha memalsukan dengan mengatakan tidak ada perbedaan berarti antara hukum positif mesir dengan syareat Islam.
Saat satu cara penyesatan paling keji yang dilakukan oleh kaum sekuler adalah ketika mereka menempatkan Islam dalam ruang ibadah dan spiritualsemata mereka menampakan seolah olah demi menyelamatkan dan memuliakan Islam, dan demi, menjaga keagungan sepanjang sejarah.Kita kutip perkataan salah seorang dari mereka, diantaranya Muhammad Said Asmawi menulis'
"Allah menginginkan Islam sebagai agama, sedang manusia menginginkan sebagai ideology politik.Agama adalah selalu umum dan universal, sedangkan politik adalah sesuatu yang terbatas dan sektoral, dan temporal. Membatasi wilayah agama dan politik sama saja dengan membatasi wilayah agama menjadi sesuatu yang sempit dan regional.
Agama mengangkat derajat kemuliaan manusia setinggi tingginya, dan politik menjatuhkan derajat menusia serendah rendahnya. Selain meracuni niat dengan jabatan harta dan kesenangan duniawi, melakukan kegiatan politik yang mengatasnamakan agama, akan menjerumuskan agama kedalam peperangan yang tidak akan berakhir, sektarisme  yang tidak akan bias berhenti.
Politisasi agama atau Islamisasi politik tidak lain adalah proyek orang orang jahat yang tidak dapat berpikir jernih, karena ia menjadikan oportunisme sebagian dari agama,melegalkan kedzaliman dengan sintiran ayat ayat, menjadikan intrik sebagian dari syari'at."
Supaya lebih focus dengan ide yang dikemukakan asnawi, kami ringkas poin poin sebagai berikut:
1.                        Allah  menginginkan Islam sebagai agama ( spiritual ), akan tetapi manusia menginginkan kehendak Allah dan menyeret Islam kedalam lintas politik.
2.                        Membawa agama keruang politik adalah penganiyaan dan pembatasan wilayah.
3.                        Agama adalah sesuatu yang mulia, sedangkan politik adalah tipu daya,mengaitkan agama dengan politik adalah justru mengurangi keagungan agama.
4.                        Kalangan yang menyerukan formamlisasi huku Islam tidak lain adalah orang orang jahat, yang menjadikan Islam legitimasi bagi kedzaliman, permusuhan dan tindakan anarkis.
Salah satu kebiasaan Asmawi yaitu ia cenderung mengambil kesimpulan secara subjetif tanpa disertai dalil dalil dalil yang berarti. Dalam sebuah buku ia mengutarakan pendapatnya tentang khalifah :
" Sistem Khalifah tidaklah berbeda dengan system kekuasaan politik primitive dalam hal kekusaan, hegemoni, tidak anarkhis,pelanggaran HAM dan penyelewengan hukum. "
" Khilafah bukan lembaga yang menguntungkan Islam, bahkan ia cenderung membawa keburukan Islam, yaitu ketika menggabungkan antara aqidah dan politik, dan antara syari'at dan system pemerintahan."
Menyikapi pendapat yang disimpulkan oleh Asmawi, kita tidak boleh mengambilnya begitu saja, karena begi ornag yang berfikir matang matang pendapat tersebut itu sangat lemah.
Sekalipun yang digambarkan Asmawi adalah kotor, yang menjauhkan Islam dari politik, bukan berarti menjaga kesucian Islam dari hal hal politik. Karena substansi Islam adalah reformasi dan mengganti yang jelek dengan kebaikan serta mengobatinya dari berbagai macam penyakit masyarakat.
 Salah satu keagungan Islam, disamping memperhatikan hal hal yang absolut, ia juga memperhatikan persoalan persoalan yang remeh.Al Qur'an juga memuat pengaduan Khaulah binti Tsaqobah tentang suaminya terhadap rasulullah.
Dari peristiwa peristiwa yang tersebut diatas, Islam mengajarkan pelajaran dan hikmah,hukum hukum, etika dan pendidikan.Kaidahnya,al ibrah bi umum al lafdz la bi khususi as sabab.
Sesuai dengan logika yang dikemukakan Asmawi tentang pentingnya penempatan Islam secara terpisah dari bingkai politik, sebab Islam adalan nilai nilai yang luhur, sedang politik adalah  kerusakan, maka kita juga dapat mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan adalah kemuliaan dan  cahaya, jadi orang 'alim tidak perlu menurunkan derajatnya dengan mengajari orang orang bodoh. Tidak salah, jika kita katakana Allah telah menjadikan manusia makhluk yang paling sempurna. Oleh karana itu, manusia tidak bollleh menghina martabatnya sendiri.
"Apakah jika Islam ditempatkan dalam mushala dan masjid masjid, dapat menjamin keselamatan Islam dari kejahatan dunia dan penyelewengan yang diciptakan manusia?,Bukan tindakan tersebut menyuburkan berbagai bentuk pengultusan individu yang menimpa agama agama yang lainnya?
Agama hadir di dalam kehidupan ini, bukan hanya sebagai musafir dalam catatan kaki yang digambarkan dalam sejarah, tetapi juga sebagai unsure paling efektif dan mengarah.Jika dalam bidang politik, ekonomi sebagai lapangan eksistensi dalam sejarah meka Islam sebagai kekuaatan yang mengekspresikan makna, tujuan dan eksistensi manusia di dunia. Maka tidak ada alasan lagi bahwa eksperimem eksperimen tersebut harus dipisahkan dari agama.
Disisi lain, jargon sekularisme bukan agama yaitu Ahmad Syauqi dalam syairnya mengatakan, "Agama hanya bagi pemeluknya dan ia mulia dengan kemuliaan Nya, jika tuhanmu berkehendak, ia akan mempersatukan bangsa bangsa."
Jargon ini sudah tersebar dikalangan mesir, agar agama terpisah dari kekuasaan dan hanya di bawah kubah kubah masjid., sehiggan kaum Muslimin dan Koptik bisa hidup bersama dalan ketenangan. Mereka lupa bahwa Islam mengajarkan persatuan bukan perpecahan,dan lupa bahwa mereka dipengaruhi oleh ketakutan Romawi yang Kristen. Apa yang membahayakan kaum koptik, jika orang arab 90% orang muslim menggunakan syare'at Islam, sedangkan Kristen tidak menggunakan system pemerintahannya dengan  agamanya. Semua orang tahu bahwa salah satu ajaran Kristen adalah " Berikan apa yang menjadi persoalan Kaisar kepada aisar, dan apa yang menjadi urusan tuhan kepada Tuhan.
Maka menerapkan ajaran Islam tidak akan menghalang halangi kaum Kristen dalam kegiatan Ibadahnya.Orang orang "Nasionalilsme yang bukan Agama " sengaja menghina agama dalam bentuk yang tidak dapat diterima akal.yaitu
 " Salam bagi kekufuran yang telah mempersatukan kita,
   Dan selamat datang neraka jahannam."
Mereka lupa ataupun pura pura lupa, dengan pernyataan yang amat jelah bagi orang Islam Arab, bahwa kitab sucinya diturunkan dalam bahasa Arab, dan diberikan kepada seorang kalangan Arab, dan dengan hijrahnya tidak menghilangkan beliau untuk tetap mencintai Makkah.
Diantara kenyataan yang dapat kita hadapkan bagi kaum sekuler timur yang menyerukan Nasionalisme,bahwa mereka tetap dipaksakan untuk tunduk kepada kaum Nasionalisme Barat.
Selain itu, meskipun diskursus negara nasionalis – sekularis tidak lagi disebut dalam realitas barat yang mamunculkan, anmuada sebagian orang yang masih mengaitkan proyek kemajuan Islam harus meniru model Barat dan menyerukan adanya pemisahan kekuasaan. Padahal realitas Barat telah membuang jauh jauh diskursus ini,karena benturan dengan nalar politik dan kesadaran masyarakat.
Kesimpulan
Pada hakekatnya, seruan penerapan sekularisme dalam kehidupan pemikiran dan pemikiran praktis muncul bukan didasarkan nalar yang terbuka, tetapi merupakan hasil Akumulasi kekurangan diri, perasaan lemah, pelarian, egoisme,dan kedengkian yang terpendam.
Pada sisi lain, seruan Islamisasi politik, etika, ekonomi dan pendidikan yang bukan hanya sekedar seruan reformasi, adalah seruan membangun dalam arti sebenarnya,bahwa harus ada yang diangkat dan dibuang, dan ada dasar yang harus ditanamkan ke dalam sanubari, yang semuanya harus diterangkan oleh aqidah dan kekuatan iman.
Perbaikan dengan cara mengecat ulang dan memoles dengan cat yang baru memang tidak cukup,karena itu salah satu bentuk penipuan terhadap diri sendiri, dan mendustai realitas.Keduanya hanya menutupi kelemahan dan kebobrokan, namun hakekatnya mesih itu itu saja. Kelemahan yang mendasar yang mengancam eksistensi umat yang tidak abadi.  
"Maka apakah orang orang yang mendirikan masjidnya di atas dasar taqwa kepada Allah dan keridhaan Nya itu lebih baik, ataukah orang orang yang mandirikan bangunannya ditepi jurang yang runtuh, lalu bangunanya jajuh bersama sama dengan ia kedalam neraka Jahannam?Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang orang yang dzalim."(QS.At Taubah :109)
          

Referensi : 
Qamilah, Jabir, 2005, Musuh Musuh Islam, Jakarta,Qisthi Press























































Munculnya Sekularisme di Dunia Barat

MAKALAH
     Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Aqidah dan Tauhid
Dosen Pembimbing
Dr Dihyatun Masqon, MA








Oleh:

Nasrul Umam


Jurusan Pendidikan Agama Islam I
Fakultas  Tarbiyah
Institut Studi Islam Darussalam Gontor
Ponorogo
2007

No comments:

Post a Comment