Wednesday, 1 March 2017

METODE DEMONSTRASI DAN EKSPERIMENT DALAM TEORI BELAJAR



METODE DEMONSTRASI DAN EKSPERIMENT DALAM TEORI BELAJAR

Pendahuluan

Guru adalah salah satu komponen yang erat kaitannya dengan siterdidik atau siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam kurikulum sebelum 1994, guru sangat membantu penuh diantara proses tersebut. Tanpa guru siswa tidak bisa belajar dengan benar dan baik. Guru mempunyai peran aktif dalam proses belajar mengajar yaitu
  1. Guru sebagai sumber ilmu.
  2. Guru sebagai tempat bertanya.
  3. Guru sebagai moderator atau manager.
  4. Guru sebagai pembimbing.
Diperlukan metode dan cara cara dalam pembelajaran, bertujuan agar system pembelajaran dapat berhasil dan sukses dengan cara yang efisien dan efektif. Karena setiap mata pelajaran mempunyai cara dan metode sendiri. Pelajaran fisika, kimia, biologi, cocok dilakukan metode demonstrasi dan eksperimen. Metode yang lain antara lain, ceramah, tanya jawab, modul, demonstrasi, eksperment, dan lain lain.
Maka akan dibahas dalam penulisan ini metode demonstrasi dan eksperiment.


Pembahasan

Untuk lebih rincinya lagi penulis akan berusaha untuk menerangkan diantara teori teori belajar ini, yaitu teori Demonstrasi dan Eksperimen.
  1. Metode Demonstrasi
Metode ini adalah metode yang dilakukan oleh guru ataupun yang lainnya, adapun murid hanya memperhatikan percobaan yang dilakukan gurunya. Maka dari itu metode ini dianggap lebih terkesan dari metode pembelajaran ceramah.
Jadi Metode demonstrasi adalah cara mengajar yang mana seorang instruktur/ tim guru menunjukan, memperlihatkan suatu proses, merebus air sampai mendidih 100° C, sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat mengamati, mendengar mungkin meraba dan merasakan proses yang dipertunjukan oleh guru tersebut.[1]
Dengan metode ini, siswa diharapkan lebih menerima daya kemampuannya untuk merekam apa yang dikerjakan oleh guru dengan baik dan sempurna. Dan metode ini mempunyai perhatian lebih, siswa akan selalu berusaha untuk paham, melihat, dan menyimpulkan kesimpulan sendiri.
Adapun metode ini bertujuan agar siswa:
1.       Mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu, seperti cara membuat tempe kedelai, menjahit, mengupas mangga dan lain lain. Dalam pembuatan tempe kedelai, siswa akan mengenal bahan bahan dan tata cara pembuatannya, dari memilih kedelai yang bagus, menggilingnya sampai tehap penyajian.
2.       Mampu mengetahui kerja alat yang digunakan. Misalkan cara kerja penggilingan kedelai, bagaimana proses dan caranya. Maka bila siswa mengerjakannya sendiri dapat mendapatkan cara yang terbaik untuk menggunakannya. Mungkin dapat membandingkannya, memilihnya cara yang baik, dan mengetahui kebenaran teori di dalam praktek.
Cara melaksanakan teknik demonstrasi yang efektif adalah
  1. Guru harus mamu menyusun rumusan tujuan instruksional, agar dapat memberi motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar.
  2. Petimbangkanlah baik baik, apakah pilihan teknik anda mampu menjamin tercapainya tujuan yang telah anda rumuskan.
  3. Amatilah apakan jumlah siswa memberi kesempatan untuk suatu demonstrasi yang berhasil, bila tidak anda harus mengambil kebijaksanaan ini.
  4. Apakan anda telah meneliti alat alat dan bahan yang akan digunakan mengenai jumlah, kondisi, dan  tempatnya. Juga anda perlu mengenal baik baik, atau telah mencoba terlebih dahulu, agar demonstrasi itu berhasil.
  5. Harus sudah menentukan garis besar langkah langkah yang akan dilakukan.
  6. Apakah tersedia waktu yang cukup, sehingga anda dapat memberikan keterangan bila perlu, dan siswa bisa bertanya.
  7. Selama demonstrasi berlangsung guru harus memberi kesempatan pada siswa untuk mengamati dengan baik dan bertanya.
  8. Anda perlu mengadakan evaluasi apakah demonstrasi yang anda lakukan itu berhasil, dan bila perlu demonstrasi itu bisa diulang.[2]

Untuk menggunakan teknik demonstrasi ini, sangat dibutuhkan dan bermanfaat dalam proses belajar mengajar, disamping kegunaannya yang penting proses ini juga mempunyai kelemahan kelemahan yang ada.
a.       Adapun keuntungan dari teknik ini adalah
1.      siswa akan lebih terpusat pelajarannya dibandingkan dengan teknik belajar ceramah saja. Siswa akan mengerti kesalahan kesalahan yang terjadi dan termotivasi untuk belajar lebih giat lagi.
2.      Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada siswa dapat dijawab pada waktu mengamati proses demonstrasi.
b.      Kelemahan dari teknik ini,
1.      Jika alatnya terlalu kecil, atau penempatan yang kurang tepat, menyebabkan demonstrasi ini tidak dapat dilihat dengan jelas oleh seluruh siswa. Dalam hal ini, guru juga dituntut mampu untuk menjelaskan proses berlangsungnya demonstrasi, dengan bahasa dan suara yang dapat ditangkap oleh siswa. Juga bila waktu tidak tersedia dengan cukup, maka demonstrasi akan berlangsung terputus putus atau dijalankan tergesa gesa, dan hasilnya tidak memuaskan.
2.      Demonstrasi menjadi tidak efektif apabila tidak diikuti dengan suatu aktivitas dimana siswa sendiri dapat ikut bereksperimen dan menjadikan aktivitas itu sangat berharga.
3.      Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas. Misalnya alat alat yang besar atau yang berada di tempat lain yang jauh dari kelas. 
Tetapi dari kelemahan dan keuntungan dari teknik tersebut di atas, guru dapat merencanakan demonstrasi yang efektif, antara lain:
1.      Merumuskan tujuan yang jelas dari sudut kecakapan atau kegiatan yang diharapkan dapat dicapai atau dilaksanakan oleh siswa itu sendiri apabila demonstrasi itu berakhir.
2.      Menetapkan garis garis besar atau langkah langkah demonstrasi yang dilaksanakan. Dan sebaiknya sebelum didemonstrasikan guru sudah mencoba dulu supaya tidak gagal pada waktunya.
3.      Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan. Apakah ada watu yang disisakan untuk siswa bertanya ataupun tidak.
4.      Menetapkan rencana untuk menilai kemampuan murid. Seringkali dengan diskusi diskusi atau mencoba lagi demonstrasi tersebut.


B. Eksperimen
Peranan teknologi sekarang sangat diperlukan eksperimen eksperimen. Pada peranan guru dalam keberhasilannya untuk pengajarannya. Maka apakah yang dimaksud dengan eksperimen itu?
Yang dimaksud dengan eksperimen adalah salah satu cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan di kelas dan dievaluasi oleh guru.
Teknik ini agak mirip dengan teknik demonstrasi. Berbeda dalam pelaksanaannya, apabila demonstrasi dilakukan oleh guru ataupun orang lain dan eksperimen dilakukan oleh murid itu sendiri.
Penggunaan teknik ini agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan persoalan yang dihadapinya. Dan dapat berlatih untuk berfikir ilmiah, dan menemukan bukti kebenaran yang sedang dipelajari.
Agar teknik ini dapat dilakukan secara efektif dan efisien, maka dibutuhkan langkah langkah untuk mendapatkannya, yaitu
  1. Setiap siswa harus mengadakan percobaan ini, maka harus tersedia alat yang memadai dan cukup.
  2. Kondisi alat dan bahan yang digunakan pada percobaan harus baik dan bersih.
  3. Diperlukan waktu yang cukup lama untuk mengadakan eksperimen agar dapat ditemukan hasil yang dipertanggungjawabkan kebenarannya.
  4. Siswa perlu untuk diberi petunjuk khusus, sebab disamping mereka memperoleh pengetahuan, juga diperlukan kematangan dari gurunya tersebut.
  5. Perlu dimengerti, bahwa tidak semua masalah dapat dieksperimenkan, seperti masalah jiwa (psikologi), social,  dan keyakinan manusia.2
  
Keunggulan teknik eksperimen adalah
  1. Dengan eksperimen siswa terlatih untuk menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percaya pada sesuatu yang belum pasti kebenarannya, dan tidak mudah percaya pula kata orang, sebelum ia membuktikan kebenarannya.
  2. Meraka lebih aktif berfikir dan berbuat,  hal mana itu sangat dikehendaki oleh kegiatan belajar mengajar yang modern, dimana siswa lebih benyak aktif belajar sendiri dari bimbingan guru.
  3. Siswa dapat melaksanakan proses eksperimen didamping memperoleh ilmu pengetahuan, juga menemukan pengalaman praktis serta ketrampilan dalam menggunakan alat alat percobaan.
  4. Dengan eksperimen siswa membuktikan sendiri kebenaran suatu teori, sehinggga akan mengubah sikap mereka yang tahayul, ialah peristiwa peristiwa yang tidak masuk akal.
Kemungkinan terjadinya hal hal berikut ini

  1. Tidak cukupnya alat alat, sehingga tidak setiap siswa dapat mengadakan eksperimen.
  2. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, maka siswa harus menanti untuk melanjutkan pelajarannya.
  3. Kurangnya persiapan dan pengalaman pada diri siswa akan menimbulkan kesulitan di dalam melakukan eksperimen.
Maka dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dan metode eksperimen sangat menolong siswa dalam hal hal berikut ini,
  1. Bagaimana proses mengaturnya?
  2. Bagaimana proses membuatnya?
  3. Bagaiman proses bekerjanya?
  4. Bagaimana proses mengerjakan atau menggunakannya?
  5. Terdiri dari apa?
  6. Cara manakah yang lebih baik?
  7. Bagaimana kita mengetahui kebenarannya?
  8. Bagaiman suatu percobaan dianggap benar maupun salah?[3]

Dari proses demonstrasi diharapkan bagi siswa, guru, orang lain dan lain lain, agar memperlihatkan proses ataupun cara bekerjanya suatu alat. Contohnya dari mixer pembuat roti, bagaimanakah cara bekerjanya alat alat tersebut. Adapun cara eksperimen yaitu guru ataupun siswa dapat mengerjakan sesuatu praktek dan mengamati proses dan hasil suatu percobaan.
  1. Bagaiman proses mengaturnya?
Misalkan, mengatur tata makanan ataupun barang barang dalam mini market.
  1. Bagaimana cara membuatnya?
Contohnya, dalam pembuatan keripik singkong. Cara membuatanya harus dipilih terlebik dahulu singkong yang bagus dan berkualitas, kemudian dibersihkan dan dikupas. Sampai terakhirnya cara penyajian.
  1. Bagaimana proses bekerjanya?
Contohnya, dengan alat  pemotong rumput. Alat tersebut bekerja dengan adanya mesin generator, maka jika alat itu rusak dapat mengganggu proses bekerjanya alat alat tersebut.
  1. Bagaiman proses menggunakannya atau mengerjakannya?
Dalam latihan pengupasan mangga, siswa dapat menggunakan pisau ataupun cutter untuk mengupasnya, maka ia harus memperhatikan cara kerjanya dalam pengelolahannya.
  1. Terdiri dari apa?
Terdiri dari apa alat tersebut, contohnya pada sepeda. Alat tersebut tidak dapat bekerja dengan sendirinya, tetapi harus dipasang ban, jeruji, dan lain lain. Maka dari cara tersebut siswa dapat menyebutkan terdiri dari apa alat tersebut?
  1. Cara manakah yang lebih baik?
Contohnya  dalam penanaman padi di sawah, siswa dapat memilih cara penanaman yang baik, apakah biji padi itu disebar langsung, atupun disebar dalam persemaian, lali setelah beberapa hari, baru dipindahkan di tempat tempatnya.
  1. Bagaiman kita mengetahui kebenarannya?
Contohnya dalam percobaan lilin di dalam gelas, apakah dapat menyala dengan udara karbondioksida, ataupun oksigen? Maka dapat dipilih dan diketahui kebenarannya.





Kesimpulan
     Maka teori demonstrasi dengan eksperimen dapat diambil kesimpulan  bahwa,
  1. Metode demonstrasi yaitu metode yang dipraktekan guru ataupun orang lain di depan kelas kemudian murid hanya memperlihatkan cara kerjanya dan manakah cara yang baik.
  2. Metode eksperimen yaitu metode yang dipraktekan oleh setiap siswa dalam bimbingan guru, untuk mengetahui proses kerja dan kebenaran proses tersebut.
  3. Dalam proses demonstrasi siswa dapat,
    1. Memperhatikan dengan dipusatkan dengan hal hal yang dianggap penting.
    2. Siswa dapat mengurang kesalahan kesalahan yang terjadi dibandingkan dengan hanya membaca bukunya saja.
    3. Siswa turut aktif dalam bereksperimen, maka siswa memperoleh praktek untuk mengembangkan kecakapannya.
    4. Masalah masalah yang timbul dalam benak siswa dapat dijawab dengan proses demonstrasi.

  1. Tapi disamping terdapat kelebihan, juga mempunyai kekurangan,
    1. Demonstrasi akan merupakan metode yang tidak baik apabila alat yang digunakan tidak wajar, ataupun terlalu kecil.
    2. Tidak semua hal bisa didemonstrasikan di dalam kelas.
    3. Apabila alat di bawa ke dalam kelas maka siswa melihat sesuatu yang lain dari proses tersebut.
  2. Bebarapa keuntungan dalam eksperimen yaitu,
    1. Siswa dapat mempraktekan sendiri.
    2. Siswa mendapatkan kesempatan yang lebih untuk melaksanakan langkah langkah dalam berfikir ilmiyah.
  3. Kekurangan dari cara tersebut yaitu,
    1. tidak cukpunya alat dapat menyebabkan setiap siswa tidak mendapat kesempatan untuk mengadakan eksperimen.
    2. Jika waktu yang digunakan sangat lama, maka harus dinanti untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya.
    3. Kurangnya persiapan dapat menghambat eksperimen.
  4. Maka kedua proses ini sangat dibutuhkan oleh siswa dan gurunya dalam proses belajar mengajar.

Referensi:
1.      N.K, Dra Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar,  Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1998.
  1. Ditaktik metodik, Team, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, Surabaya, PT Raja Grafindo  Persada 1993.



1. N.K, Dra Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar,  Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1998.
[2] . N.K, Dra Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar,  Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1998.

[3] . Ditaktik metodik, Team, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, Surabaya, PT Raja Grafindo Persada 1993.

No comments:

Post a Comment