Wednesday, 1 March 2017

PSIKOLOGI REMAJA



PSIKOLOGI REMAJA

  1. Pendahuluan
    Remaja adalah masa yang paling menentukan, yang mana segala masa depannya akan tergantung pada masa ini. Manusia sering melalaikan masa ini. Kadang kala menggunakannya untuk hal hal yang bersifat kepuasan. Tetapi kepuasan ini sangat pendek, bahkan hanya sejenak. Seringkali kita melihat orang tua yang meninggalkan pendidikan anaknya pada masa remaja. Karena mereka menyakini bisa menentukan kehidupannya sendiri, tanpa ada bimbingan dari orang tua.  Ini adalah tindakan yang salah bagi orang tua. Hendaknya memberikan nasehat sampai ia memulai kehidupan barunya.

  1. Pembahasan
  1. Definisi  Remaja

Kasus Pertama:
Ali adalah anak SMU 1 Ponorogo, ia berumur 17 tahun. Bapaknya seorang pedagang kaki lima, dan  ibunya adalah ibu rumah tanggga. Pada saat ini ia telah membuat kedua orang tuanya kesulitan, karena ia tidak mau sekolah selama tiga minggu  jika tidak dibelikan mobil. Ia beralasan bahwa semua temannya pergi ke sekolah dengan mobil sendiri ke sekolah.


Kasus Kedua:
Ani adalah seorang wanta berumur 17 tahun, ia hidup di desa yang kekurangan air, sejak berumur 11 tahun ia sudah ditunangkan bengan anak Bapak Kodirin, pada saat ini Ani tidak lagi menjadi istri Agus anak dari Bapak Kodirn, tetapi sudah menjadi istri Ali anak dari tukang kebun disamping rumahnya. Dan ia sudah mempunyai anak dua, yang pertama hasil dari kerjasamanya  adengan Agus, yang kedua hasil kerjasamanya dengan Ali.

Dari kasus diatas kita mangetahui bahwa semua orang yang kita amati yaitu anak berumur 17 tahun,  ataupun anak berumur 11 – 20 tahun itu sebagai anak dewasa. Tetapi mereka mempunyai kondisi social psikologik yang berbeda. Ali pada usianya tersebut ingin menjadi orang dewasa, walaupun  seacra hukum belum pantas dikatakan remaja, karena batas dewasa dalam nenggunakan sim A adalah 18 tahun. Untuk tampil dewasa, ia sangat tergantung pada kedua orang tuanya. Janganlah membeli mobil, sepeda motorpun merasa tidak mampu. Tentang si Ani ia dianggap sudah dewasa sebelum ia haid yang pertama.   Yang cepat cepat ditunangkan dengan si Agus dengan  harapan harapan. Pada umur selanjutnya ia baru disahkan untuk nikah dengan  Agus dengan bermagah megahn, walaupun sudah menentang aturan hukum yang ada. Karena bagi hukum, usia yang diperbolehkan untuk nikah adalah 16 untuk wanita dan 19 tahun untuk pria. Tetapi  Agus tidaklah setia dengan Ani, dan Ani meminta untuk cerai dan dilamar lagi oleh Ali.
       Apakah Ali dan Iyah tergolong remaja?
           Ani secara pengertian sudah tidak menjadi anak anak lagi, tetapi ia harus     bertanggung jawab atas segal apa yang dilakukan menurut pidana maupun perdata.       Maka kita akan mengetahui pengertian remaja menurut hukum hukum tertentu.            
Remaja menurut hukum                                                                                               

  1. Hukum Perdata, memberikan batas usia 21 tahun  untuk menyatakan kedewasaan seseorang, yaitu dengan menikah. Di bawah umur ini seseorang masih membutuhkan wali untuk membimbing ia dalam memberikan suatu tindakan.
  2. Hukum Pidana, memberikan batasan usia 18 tahun untuk dikatakan dewasa. Anak anak yang kurang dari 18 tahun dinyatakan masih dalam tanggungan orang tua. Jika ia telah melakukan tindakan pidana seperti mencuri, maka ini bukan dinamakan kejahatan, tetapi dinamakan kenakalan remaja. Jika ia melakukan kejahatan yang melanggar hukum maka patut dijatuhi hukuman Negara dan orang tuanya yang tidak mampu mendidik anaknya. Maka anak tersebut menjadi tanggung jawab Negara dan dimasukan ke dalam lembaga Kemasyarakatan khusus anak anak. Sebaliknya jika anak yang berumur lebiha dari 18 tahun, maka ia harus dimasukan ke dalam Lembaga Kemasyarakatan.
  3. Undang undang Kesejahteraan Anak ( UU No. 4/1979 ), menganggap semua orang yang berusia 21 tahun dan belum menikah dianggap anak anak, karenanya berhak mendapat perlakuan perlakuan  dan kemudahan untuk anak, seperti pendidikan, pengajaran, perlindungan dan lain lain.
  4. Undang undang Lalu Lintas, menetapkan batas usia 18 tahun SIM-A ( Surat Izin Mengemudi kendaraan roda 4 berbobot di bawah 2 ton, 21 tahun untuk SIM-B1 ( kendaraan beroda 4 untuk kendaraan di atas 2 ton) dan 16 tahun untuk SIM-C ( kendaraan    beroda 2)

Remaja ditinjau dari segi perkembangan fisik:                                                          
                                              
         Suatu tahap yang mana alat alat kelamin manusia mencapai kematangan, berarti alat kelamin manusia khususnya memperoleh bentuk yang sempurna, dan berfungsi secara sempurna. Contohnya: Seorang pria akan berotot, berkumis dan mampu menghasilkan berapa ratus juta sel mani setiap ia berejakulasi Seorang wanita berpayudara dan berpinggul besar, setiap bulannya mengeluarkan sebuah sel telur dari indung telurnya.[1]                                                                                                              
Batasan Remaja menurut WHO:                                                                                
Remaja adalah suatu masa di mana:                                                                                 
  1. Individu berkembang saat pertama kali menunjukan tanda tanda seksual sekundernya sampai saat kematangan seksual.
  2. Individu mengalami perkembangan psikologi dan identifikasi dari kanak kanak menjadi dewasa.
  3. Terjadi peralihan dan ketergantungan sosial ekonomi secara mandiri.

Perkembangan Fisik Remaja                                                                                       

         Masa Remaja adalah masa peralihan dari anak anak menuju dewasa. Bukan hanya berkembang dalam segi psikis saja tetapi juga perkembangan fisik. Bahkan gejala fisik itu merupakan gejala primer dalam pertumbuhannya, sedangkan gejala psikis merupakan akibat dari perubahan perubahan fisik tersebut.                      
          Diantara perubahan fisik manusia adalah pertumbuhan tubuh. Manusia bertambah besar dan tinggi, mulai berfungsi alat alat reproduksi seperti ditandai dengan haid bagi perempuan dan mimpi basah bagi laki laki, dan tanda tanda seksual bagi tubuh.                                                                                                                        
Pada perempuan :                                                                                                         
  1. Pertumbuhan tulang tulang, badan menjadi tinggi, panjang dan lain lain.
  2. Pertumbuhan payudara
  3. Tumbuh bulu halus dan lirus berwarna gelap di kemaluan
  4. Mancapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap tahunnya
  5. Bulu kemaluan menjadi keriting
  6. Haid
  7. Tumbuh bulu bulu ketiak
Pada anak laki laki:                                                                                                      
  1. Pertumbuhan tulang tulang
  2. Testis membesar
  3. Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus dan berwarna gelap
  4. Awal perubahan suara
  5. Ejakulasi
  6. Bulu kemaluan menjadi keriting
  7. Pertumbuhan tinggi badan mulai maksimal setiap tahunnya
  8. Tumbuh rambut rambut halus di wajah
  9. Tumbuh bulu ketiak
  10. Akhir perubahan suara
  11. Rambut rambut di wajah bertambah tebal dan gelap
  12. Tumbuh bulu dada

Perkembangan Fisik                                                                                                    
  1. Kelenjar bawah otak
      Kelenjar ini sangat kecil  tetapi sangat penting, kerena kelenjar ini sangat mempengaruhi kelenjar kelenjar yang lainnya, ataupun disebut juga  Kelenjar Induk.                                                                                                                         
Beberapa hormon yang dikeluarkan antara lain:                                                     
  1. Hormon pertumbuhan yang mempengaruhi pertumbuhan yang sesuai pada saat remaja. Hormon ini merangsang pertumbuhan tulang tulang panjang, dan bersangkutan kepada panjangnya seseorang. Umur ini 18 tahun. Kekurangan hormon ini mengakibatkan orang menjadi terlalu pendek.
  2. Hormon perangsang pada pria, yaitu hormon yang mempengaruhi testis. Pada remaja hormon ini memproduksi hormon testosterone dan androgen serta benih benih spermatozoid.
  3. Hormon pengendali pada wanita yang mempengaruhi indung telur, untuk memproduksi sel sel telur.
  4. Hormon air susu yang mempengaruhi kelenjar susu pada wanita di masa menyusui.

Perkembangan Remaja Dalam Psikologi

A.Pembentukan Konsep Diri                                                                                
       Remaja adalah masa transisi dari periode anak ke dewasa. Tetapi bukanlah kedewasaan itu  dipengaruhi dengan umur, tetapi dilihat dari perkembangan psikologiknya. Adapun ciri ciri menurut G.W Allport:                                            
  1. Pemekaran Diri Sendiri, ini ditandai dengan kemampuan seseorang untuk mencintai orang lain  dan alam sekitar. Perasaan egoismenya sudah mulai berkurang. Ia merasakan penderitaan yang dirasakan orang lain. Ciri ciri yang lain yaitu berupa cita cita, idola dan menggambarkan egonya di masa depan.
  2. Kemampuan untuk melihat dirinya sendiri secara objektif yang ditandai mempunyai wawasan tentang dirinya sendiri. Ia tidak marah jika dikritik dan menganggap dirinya sebagai orang lain.
  3. Memiliki falsafah hidup. Tanpa merumuskan, ia sudah faham dengan kedudukannya di masyarakat dan bagaiman bertingkah laku. Ia sudah memulai  untuk memilih jalan hidupnya untuk mendapatkan yang akan dicapai.

  B. Perkembangan inteligensi                                                                             
       Untuk mengukur intelegensi seseorang dinyatakan dalam IQ ( Intelligensi Quotient ). Pada seorang dewasa berumur 16 tahun ke atas IQ diketahui dengan memberikan seperangkat pertanyaan yang terdiri dari berbagai soal, meliputi hitungan, kata kata, gambar gambar dan lain lain. Dan menghitung beberapa pertanyaan yang dijawab dengan benar, dan membandingankannya dengan sebuah daftar, dan didapatkan nilai IQ yang bersangkutan.                                                  
Kematangan Intellegensi seseorang ditinjau dari beberapa sudutnya, antara lain:
  1. Kematangan, pada suatu sistem syaraf.
  2. Pengalaman, hubungan timbal balik dengan lingkungannya.
  3. Trasmisi sosial, hubungan timbal balik dengan lingkungan sosialnya, antara lain dengan pengasuhan dan lain lain.
  4. Ekuilibrasi, sistem pengaturan dalam diri anak yang mampu memyesuaikan diri dengan lingkungan.

Perkembangan Remaja Dalam Peran Sosial

       Peran sosial ini sangat tergantung dengan orang tua, maka dari itu harus diberi latihan latihan agar dapat mengurangi gejolak emosi  dan dapat memilih           hidupnya dengan mandiri.                                                                                                
                                                                                           
Perkembangan Ramaja Dalam  Peran Seksual

        Peran seksual juga menjadi faktor perkembangan seseorang. Bukan hanya tergantung kepada kelaminnya, tetapi tergantung juga kepada lingkungannya. Jadi tidak pasti seorang laki laki harus bermain mobil mobilan, dan perempuan bermain boneka bonekaan, tetapi kenyataannya sekarang tidak sedikit anak laki laki bermain boneka bonekaan dan perempuan bermain mobil mobilan.                                         
2. Perilaku Penyimpangan Pada Remaja

Definisi Penyimpangan                                                                                                   
Kasus Pertama:                                                                                                            
        Salman adalah anak berusia 13 tahun yang sudah terbiasa untuk menjual ganja di pasar Los Angeles. Ia dengan bangga memamerkan penghasilannya sebesar 200 $ per minggu dengan berjualan ganja tersebut. Dan ia belum terbiasa untuk mengemudi mobil, karena itu ia selalu menyewa kepada tetangganya yang sudah biasa meminjam.
Pada suatu saat, ketika ia menjual ganja tersebut, mobil patroli berhenti untuk melakukan razia, ternyata Salman tertangkap habis dan diseret ke penjara. Dan ia loyo karena habis terkena pukulan dari polisi tersebut.                                                           

Kasus Kedua:                                                                                                              
         Hartono adalah anak SMP yang sering dipanggil sebagai tokek, karena wajahnya mirip tokek anak kelas tiga SMP tersebut.Ia sudah terpandang nakal oleh guru gurunya dan orang tuanya. Dia sering membolos, tidak mengerjakan tugas, merokok dan sebagainya yang sudah melanggar tata tertib sekolah. Ia menganggap menyontek dalam ujian sudah hal yang biasa, karena pasti ia akan lulus dalam ujian,   walaupun dengan cara apapun.                                                                                         

         Dengan mengamati kedua contoh tersebut, kita dapat mengetahui bahwa pulang terlalu malam,  sering membolos, sering tidak mengerjakan PR bisa termasuk penyimpangan. Apalagi pelanggaran hukum seperti menjual ganja, minum minuman keras, pasti termasuk penyimpangan. Jadi penyimpangan atau kenakalan remaja adalah tindakan oleh seseorang yang belum dewasa yang sengaja melanggar hukum dan ketahui oleh remaja itu sendiri, bahwa dapat dihukum oleh petugas.                       

Asal mula perilaku penyimpangan pada remaja                                                           

         Salah satu cara untuk mengetahui asal mulanya dapat digolongkan melalui cara teori sosio genetik, yaitu teori yang mencoba mengetahui penyebab kenakalan remaja dalam faktor lingkungan keluarga dan masyarakat.                            
         Menurut Jensen, untuk mengetahui penyebab ini bukan hanya dengan faktor lingkungan saja, mungkin dapat digolongkan ke dalam dua teori  yaitu teori psikogenik dan teori biogenik. Teori psikogenik yaitu bahwa kelainan kelainan itu  disebabkan oleh dalam dirinya sendiri, adapun faktor abiogenik yaitu kelainan yang disebabkan oleh fisiknya sendiri.                                                                                     
Menurut Philip Graham, bahwa kelainan dapat disebabkan oleh beberapa faktor:
  1. Faktor Lingkungan
  1. Malnutrisi ( kekurangan  gizi )
  2. Kemiskinan di kota kota besar
  3. Gangguan linkungan ( polusi, kecelakaan lalu lintas, bencana alam dan lain lain )
  4. Migrasi ( urbanisasi, pengungsian karena perang dan lain lain )
  5. Faktor sekolah (kesehatan mendidik, faktor kurikulum, dan lain lain)
  6. Keluarga yang cerai berai (perceraian, perpisahan, dan lain lain)
  7. Gangguan dalam pengasuhan keluarga:
-          Kematian orang tua
-          Orang tua sakit berat
-          Hubungan antar anggota keluarga tidak harmonis
-          Orang tua sakit jiwa
-          Kesulitan dalam pengasuan karena pengangguran, keuangan, dan lain lain.

  1. Faktor Pribadi
  1. Faktor bakat yang mempengaruhi temperamen (pemarah, hiperaktif)
  2. Cacat tubuh
  3. Ketidak mampuan menyesuaikan diri.

Kenakalan remaja                                                                                                            
Menurut Jensen, ia membagi kenakalan ini menjadi 4 jenis:                                  
  1. Kenakalan yang mengakibatkan korban fisik, seperti perkelahian, pemerkosaan, pembunuhan dan lain lain.
  2. Kenakalan yang mengakibatkan korban materi, seperti pencurian, pencopetan, pemerasan, dan lain lain.
  3. Kenakalan sosial yang tidak mengakibatkan korban di fihak orang lain, seperti pelacuran, penyalahgunaan obat, dan lain lain.
  4. Kenakalan yang melawan status, seperti mengingkari status pelajar, yaitu membolos, mingggat dari sekolah.[2]

          Dari seluruh apa yang dikatakan Jensen, akan dipaparkan penyimpangan penyimpangan remaja.                                                                                                    
  1. Hipoaktif, gangguan remaja yang cenderung kurang aktivitasnya dibandingkan dengan sebelumnya. Ia lambat dalam melakukan sesuatu hal. Biasanya disebabkan oleh gangguan jiwa. Salah satunya adalah skizofrenia. Gejala ini seperti autisma (berdiam diri terus, tidak peduli dengan alam sekitar), dan juga  kotatonia (berdiam diri pada posisi tubuh yang aneh)
  2. Penyalahgunaan obat dan alkoholisme, ini adalah yang paling berbahaya. Remaja cenderung terpengaruh bahwa orang belum dikatakan remaja jika belum minum minuman keras. Ia sangat terpengaruh dengan sekitarnya. Ia merasa gengsi dengan lainnya. Tetapi ada juga yang menjadikan obat tersebut dan alkohol itu sebagai alat penenang bagi segala bentuk masalah. Di dalam ilmu biologi, manusia sangat berbahaya jika minum obat obatan tersebut. Karena dapat merusak syaraf otak dan kemampuan untuk berfikir. Pasti bukannya tenang, tetapi menjadikan tambah beban kesehatan.
Psikopatologi Pada Remaja                                                                                 
           Adapun jenis jenis gangguan jiwa pada pra remaja menurut Kohen dan Raz adalah sebagai berikut:                                                                                                   
1.            Gangguan neurosis karena terlalu banyak konflik yang tidak terselesaikan.                   Ganggguan ini seperti pendiam, pasif, pemalu, penakut.
2.            Takut kepada sekolah, jadi cenderung membolos dari sekolah.
3.            Keterasingan, atau tidak mendapatkan perhatian tentang pendidikannya oleh orang tuanya.
4.            Gangguan kepribadian yang berat.
5.            Ganggguan organis yang bisa mengganggu fungsi kepribadian.

Penanganan Terhadap Perilaku Penyimpangan Remaja
        Menurut Roges[3] ada beberapa ketentuan yang dapat membantu menangani penyimpangan remaja tersebut.
  1. Kepercayaan,  ia harus senantiasa percaya kepada siapa yang membantunya, orang tua, guru, maupun orang lain.
  2. Kemurnian hati, ia harus percaya bahwa yang menolongnya mau membantunya tanpa syarat.
  3. Kemampuan menghayati dan mengerti perasaan remaja.
  4. Kejujuran, menyampakan apa adanya. yang salah, salah dan yang benar, benar.
  5. Mengutamakan persepsi remaja itu sendiri.










PSIKOLOGI REMAJA


    1. Pendahuluan
    2. Pembahasan
1.Definisi Remaja
a.       Remaja menurut hukum
b.      Remaja ditinjau dari dari segi perkembangan fisik
c.       Perkembangan remaja dalam psikologi
d.      Perkembangan remaja dalam sosial
e.       Pekembangan remaja dalam seksual
2.      Perilaku penyimpangan pada remaja
a.       Definisi penyimpangan
b.      Asal mula perilaku penyimpangan pada remaja
c.       Kenakalan pada remaja
d.      Psikopatologi pada remaja
e.       Penanganan terhadap perilaku penyimpangan remaja
C. Penutup







[1] Dr. Sarwito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, PT Raja Gravido Persada, Jakarta, hal. 6-7

[2] Sarwito Wirawan, Psikologi Remaja, Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal 200-201.

[3] Adams & Gullota, 1983, hal 56-57

No comments:

Post a Comment