KODE KEHORMATAN PRAMUKA
Oleh : Heru Prasetyo, S.Pd.I
PENDAHULUAN
Kode
kehormatan adalah suatu norma/ukuran kesadaran mengenai akhlak (budi pekerti)
yang tersimpan dalam hati orang sebagai akibat karena orang tersebut tahu akan
harga dirinya.
Kode
kehormatan Pramuka ialah suatu norma dalan kehidupan Pramuka yang merupakan
ukuran atau setandar tingkah laku Pramuka di masyarakat. Kode Kehormatan Pramuka
merupakan serangkaian ketentuan dasar (janji, nilai, dan norma) yang harus
dilaksanakan oleh seorang pramuka dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi
ukuran atau standar tingkah laku pramuka. Sehingga bisa dikatakan bahwa kode
kehormatan merupakan kode etik anggota Gerakan.
Pramuka
baik dalam kehidupan pribadi maupun di dalam masyarakat. Kode kehormatan Gerakan
Pramuka ini telah diatur dalam Undang-undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan
pasal 6. Pun tercantum dalam Anggaran Dasar (AD) Gerakan Pramuka pasal 12 dan
Anggaran Rumah Tangga (ART) Gerakan Pramuka pasal 14
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kode Kehormatan Pramuka.
1.
Pengertian Kode Kehormatan Gerakan Pramuka.
Kode Kehormatan
adalah suatu norma / ukuran kesadaran mengenai akhlak (budi pekerti) yang
tersimpan dalam hati orang sebagai akibat karena orang tersebut tahu akan harga
dirinya.Kode Kehormatan Pramuka adalah suatu norma atau nilai – nilai luhur
dalam kehidupan para anggota Pramuka yang merupakan ukuran atau standar
tingkah laku seorang anggota Gerakan Pramuka di masyarakat.
2.
Pembagian Kode Kehormatan Pramuka
SATYA PRAMUKA, merupakan
janji yang diucapkan secara suka rela oleh seorang calon anggota Gerakan
Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaannya.
DARMA PRAMUKA, adalah alat
proses pendidikan diri yang progesif untuk mengembangkan budi pekerti luhur
juga sebagai landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan
melalui Kepramukaan yang kegiatan mendorong Pramuka manunggal dengan
masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan
dan kegotong royong.
Siaga ( 7 –
10 tahun)
|
Janji → DWI SATYA
|
Darma → DWI DARMA
|
|
Penggalang
(11 – 15 tahun)
|
janji →
TRI SATYA
|
Darma → DASA DARMA
|
|
Penegak (16 –
20 tahun)
|
janji → TRI
SATYA
|
Darma → DASA DARMA
|
|
Pandega (21 –
25 tahun)
|
janji → TRI
SATYA
|
Darma → DASA DARMA
|
|
Anggota
Dewasa
|
janji → TRI SATYA
|
Darma → DASA DARMA
|
Kode kehormatan
Gerakan Pramuka untuk masing-masing golongan usia itu berbeda-beda disesuaikan
dengan perkembangan rohani dan jasmani masing-masing golongan anggota gerakan
Pramuka yaitu :
Satya pramuka, adalah :
1.
Janji yang
diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan pramuka setelah
memenuhi persyaratan keanggotaannya.
2.
Tindakan
pribadi untuk meningkatkan diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan
janji.
3.
Titik tolak
memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, intelektualitas,
emosi, social dan spiritual, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat
lingkungannya.
Darma Pramuka, adalah
4.
Alat proses
pendidikan diri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur.
5.
Upaya member
pengalaman praktis yang mendorong peserta didik menemukan, menghayati, mematuhi
system nilai yang dimiliki masyarakat, dumana dia hidup dan menjadi anggota.
6.
Landasan gerak
Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang
kegiatannya mendorong pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis,
saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong.
7.
Kode etik
organisasi dan Satuan Pramuka dengan landasan ketentuan moral disusun dan
ditetapkan bersama aturan yang wajib mengatur hak dan kewajiban anggotaq,
pembagian tanggung jawab dan penentuan putusan.
3.
Kode kehormatan
bagi pramuka disesuaikan dengan golongan usia perkembangan rohani dan jasmani
peserta didik.
a.
Kode Kehormatan
bagi pramuka Siaga.
·
Dwi Satya
Pramuka Siaga
Demi kehormatan aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
·
Menjalankan
kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengikuti
tata karma keluarga.
·
Setiap hari
berbuat kebaikan
·
Dwi Darma
Pramuka Siaga.
·
Siaga berbakti
kepada Ayah dan bundanya
·
Siaga berani
dan tidak putus asa
b.
Kode kehormatan
bagi Pramuka Penggalang
·
Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
·
Menjalankan
kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan
Pancasila
·
Menolong sesame
hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
·
Menaati Dasa
Darma.
·
Dasa Darma
Pramuka itu :
·
Takwa kepada
Tuhan Yang MAha Esa
·
Cinta alam dan
kasih sayang sesame manusia
·
Patriot yang
sopan dan kesatria
·
Patuh dan suka
bermusyawarah
·
Rela menolong
dan tabah
·
Rajin, terampil
dan gembira
·
Hermat, cermat
dan bersahaja
·
Disiplin,
berani dan setia
·
Bertanggung
jawab dan dapat dipercaya
·
Suci dalam
pikiran, perkataan dan perbuatan
c.
Kode kehormatan bagi
Penegak, Pandega dan anggota Dewasa
·
Janji
yang disebut Tri Satya yang berbunyi sebagai berkut:
Demi kehormatanku aku
berjanji akan bersungguh-sungguh
· Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan mengamalkan Pancasila
· Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
· Menepati Dasa Darma
·
Ketentuan moral yang disebut Dasa Darma (sama
seperti Pramuka Penggalang)
yang selengkapnya
berbunyi :
· Dasa Darma Pramuka:
1.
Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.
Cinta Alam dan kasih sayang sesama manusia
3.
Patriot yang sopan dan ksatria
4.
Patuh dan suka bermusyawarah
5.
Rela menolong dan tabah
6.
Rajin terampil dan gembira
7.
Hemat cermat dan bersahaja
8.
Disiplin berani dan setia
9.
Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10.
Suci dalam pikiran berkataan dan perbuatan
1.
Kesanggupan
anggota dewasa untuk mengantarkan kaum muda Indonesia ke masa depan yang lebih
baik, dinyatakan dengan IKRAR.
2.
Cara menerapkan
Kode Kehormatan Pramuka
a.
Pelaksanaan
suatu Kode Kehormatan tidak dapat dibangun di atas dasar lain kecuali di atas
dasar KESUKARELAAN.
b.
Kode kehormatan
yang diterima atas dasar kesukarelaan menimbulkan rasa tanggung jawab langsung
terhadap ketinggian budi pekerti.
c.
Dalam
menanamkan Kode Kehormatan itu, Pembina hendaknya:
1.
Memberikaqn
pengertian melalui pertimbangan akalnya
2.
Menumbuhkan
semangat melalui pertimbangan rasa
3.
Membulatkan
tekad/kemauan untuk melaksanakannya.
4.
Penjabaran Trisatya
dan Dasa Darma
a.
Trisatya.
Di dalam
Trisatya ada enam kewajiban yaitu:
·
Kwajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
·
Kewajiban terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia
·
Kewajiban terhadap Pancasila
·
Kewajiban terhadap sesama hidup
·
Kewajiban terhadap Masyarakat
·
Kewajiban Terhadap Dasadarma
Pengertiannya
a. Tri Satya
merupakan janj seorang Pramuka yang harus ditepati.
b. Pramuka
berjanji dengan Tri Satya, dengan sepenuh kehormatannya dan ia selalu berusaha
memenuhi janjinya itu demikehormatannya.
c. Kewajiban
kepada Tuhan, jelas ia harus memeluk suatu agama yang dinyakini. Segala
ajarannya dilakukan dan segala larangannya dihindarkannya.
d. Kewajiban
kepada negara, seorang Pramuka akan selalu berusaha menjunjung tinggi
kehormatan dan kewibawaan negaranya (Indonesia) dengan jalan tunduk kepada
undang-undang yang berlaku, menghormati benderanya, melaksanakan dasar
negaranya menghayati lambang negaranya, mengakui pemerintahannya, dan
menghayati lagu kebangsaannya.
e. Mengamalkan
Pancasila, dengan jalan melaksanakan dan menjalankan tuntunan tingkah laku
dalam ajaran P-4.
f. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat, sudah dijelaskan dalam uraian Dasa Darma. Sedang mempersiapkan diri untuk membangun masyarakat, seorang penggalang harus mencari ilmu di sekolah dan pengetahuan di masyarakat agar kelak setelah dewasa ia menjadi manusia yang berguna. Segala ketrampilan ia pelajari sebaik-baiknya untuk persiapannya.
f. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat, sudah dijelaskan dalam uraian Dasa Darma. Sedang mempersiapkan diri untuk membangun masyarakat, seorang penggalang harus mencari ilmu di sekolah dan pengetahuan di masyarakat agar kelak setelah dewasa ia menjadi manusia yang berguna. Segala ketrampilan ia pelajari sebaik-baiknya untuk persiapannya.
b.
Penjelasan masing-masing Darma
Darma pertama:
Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Apa
yang tercantum di dalam Trisatya tentang menjalankan kewajiban terhadap
Tuhan dan yang terdapat dalam Dasadarma pertama sudah harus sedikit dibedakan
bahwa: Di dalam Trisatya, ungkapan itu merupakan janji (ikrar) seseorang yang
diresapkan dalam hati atau dirinya sedangkan dalam hati atau dirinya sedngkan
yang ada di dalam Dasadarma pertama adalah perwujudannya secara kongret
dalam tingkah laku ataupun sikapnya, Atau dengan kaata lain yang ada di dalam
Trisatya itu merupakan sesuatu yang ada di dalam batin dan yang terdapat di
dalam darma adalah yang tampak lahiriah. Oleh karena itu yang terdapat di dalam
Dasadarma bukanlah suatu pengulangan, tetapi penekan. Dalam Penajabarannya
adalah :
·
Beribadah menurut agama masing – masing dengan
sebaik – baiknya. Dengan menjalankan semua perintah – perintahNya serta
meninggalkan segala larangan – laranganNya
·
Patuh dan berbakti kepada orang tua.
·
Sayang kepada saudara, dsb.
Darma kedua: Cinta
alam dan kasih sayang sesama manusia
Tuhan
Yang Mahaesa telah menciptakan seluruh alam semesta yang terdiri dari manusia,
binatang, tumbuhan-tumbuhan, dan benda-benda alam. Bumi, alam, hewan, dan
tumbuh-tumbuhan tersebut diciptakan Allah bagi kesejahteraan manusia.Karena
itu, sudah selayaknya pemberian Allah ini dikelola, dimanfaatkan, dan dibangun.
Sebagai makhluk Tuhan yang lengkap dengan akal budi, rasa, karsa dan karya, serta
dengan kelima inderia manusia patut mengetahui makna seluruh ciptaana-NYa.
Wajar dan pantaslah Pramuka, secara alamiah, melimpahkan cinta kepada alam
sekitarnya (benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan), kasih sayang kepada sesama
manusia dan sesama hidup serta menjaga kelestariannya. Kelestarian benda alam,
satwa, dan tumbuh-tumbuhan perlu dijaga dan dipelihara kaarena hutan
tanah, pantai, fauna, dan flora serta laut merupakan sumber alam yang
perlu dikembangan untuk menunjang kehidupan generasi kini dan dipelihara
kelestariannya untuk kehidupan generasi mendatang. Dalam penjabarannya adalah :
·
Menjaga kebersihan sanggar bakti, kelas dan
lingkungan sekolah.
·
Ikut menjaga kelestarian alam, baik flora
maupun faunanya.
·
Membantu fakir miskin, anak yatim piatu, orang
tua jompo.
·
Mengunjungi yang sakit, dsb.
Darma Ketiga : Patriot yang sopan dan
ksatria
Patriot
berarti putra tanah air, sebagai seorang warga Negara Reoublik Indonesia,
seorang Pramuka adalah putra yang baik, berbakti, setia dan siap siaga membela
tanah airnya. Sopan adalah tingkah laku yang halus dan menghormati orang lain.
Orang yang sopan bersikap ramah tamah dan bersahabat bukan pembenci dan selalu
disukai orang lain. Ksatria adalah orang yang gagah berani dan jujur. Ksatria
juga mengandung arti kepahlawanan, sifat gagah berani dan jujur. Jadi, kata
ksatria mengandung makna keberanian, kejujuran, dan kepahlawanan. Seorang
Pramuka yang mematuhi darma ini, bersma-sama dengan warga Negara yang lain
mempunyai satu kata hati dan satu sikap mempertahankan tanah airnya, menjunjung
tinggi martabat bangsanya. Dalam keseharian kita :
·
Mengikuti upacara sekolah atau upacara latihan
dengan baik.
·
Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang
lebih muda.
·
Ikut serta dalam pertahanan bela Negara.
·
Belajar disekolah dengan baik.
·
Ikut serta dalam kegiatan – kegiatn
kemasyarakatan. Dsb
Darma keempaat:
Patuh dan suka bermusyawarah.
Patuh
berarti setia dan bersedia melakukan sesuaaatu yang sudah disepakati dan
ditentukan. Musyawarah adalah laku utama seorang democrat yang menghormati
pendapat orang lain. Orang yang suka bermusyawarah terhindar dari sikap yang
otoriter dan semau sendiri. Dalam setiap gerak dan tindakan yang menyangkut
orang lain, seorang lain baik dengan orang-orang yang terikat dalam pekerjaan
atau dalam bentuk-bentuk organisasi. Penajabaran dalam kehidupan sehari-hari :
·
Mengerjakan tugas – tugas dari guru, Pembina
atau orang tua dengan sebaik baiknya
·
Patuh kepada orang tua, guru, dan Pembina
·
Berusaha mufakat dalan setiap musyawarah.
·
Tidak mengambil keputusan yang tergesa – gesa,
yang didapatkan tanpa melalui musyawarah.
Darma kelima: Rela
menolong dan tabah
Rela
atau ikhlas adalah perbuatan yang dilakukan tanpa memperhitungkan untung dan
rugi (tanpa pamrih). Rela menolong berarti melakukan perbuatan baik untuk
kepentingan orang lain yang kurang mampu. Dengan maksud, agar orang yang
ditolong itu dapat menyelesaikan maksudnya atau kemudian mampu merampungkan
masalah seta tantangan yang dihadapi. Tabah atau ulet adalah suatu sikap jiwa
tahan uji. Meskipun seseorang mengetahui bahwa menjalankan tugasnya akan
menghadapi kesulitan, tetapi ia tidak mundur dan tidak ragu. Penjabaran dalam
kehidupan sehari-hari :
·
Berusaha menolong orang yang sedang mengalami
musibah atau kesusahan.
·
Setiap menolong tidak meminta pamrih atau
mengharapkan imbalan.
·
Tabah dalam menghadapi berbagai kesulitan
·
Tidak banyak mengeluh, dan tak mudah putus asa.
·
Bersedia menolong tanpa diminta, dsb.
Darma keenam : Rajin,
terampil, dan gembira.
Rajin,
Manusia dibedakan dengan makhluk hidup yang lain kaarena ia diciptakan
mempunyai akal budi. Dengan demikian harus mengmbangkan diri dengan membaca, menulis,
dan belajar, Dengan perkataan lain, ia menjalani proses kodrati dalam mendidik
diri. Terampil, setiap manusia haarus beeerupaya untuk dapat berdiri di atas
kaki sendiri. Untuk hal itu, yang menjadi syarat utama adalah keahlian dan
keterampilan serta dapat mengerjakan suatu tugas dengan cepat dan tepat dengan
hasil yang baik. Gembira, manusia itu hidup dan menghidupi dengan mencari jalan
bagaimana hidup yang baik. Untuk itu ia harus bekerja mencari nafkah, dan
bersama-sama dengan orang lain ia bekerja sama. Banyak kesulitan, rintangan,
dan hambatan yang dihadapi. Dan tantangan ini akan diatasi dengan dorongan
motivasi yang kuat. Suatu upaya untuk mendapat motivasi ini adalah manusia
harus dapat berfikir cerah, berjiwa tenang, dan seimbang. Penerapan dalam
kehidupan sehari-hari :
·
Tidak pernah membolos dari sekolah.
·
Selalu hadir dalam setiap pertemuan pramuka.
·
Dapat membuat berbagai macam kerajinan
atau hasta karya yang berguna
·
Selalu riang gembira dalam setiap melakukan
kegiatan atau pekerjaan.
Darma ketujuh: Hermat,
cermat, dan bersahaja
Hemat,
hemat bukan beraaati “kikir” tetapi lebih terarah kepada dapatnya seorang
Pramuka melakukan dan mengunakan suatu secara tepat menurut kegunaannya.Secara
rohaniah, dapat berarti suatu usaha memerangi hawa nad\fsu manusia dari
keinginan berlebihan yang merugikan diri sendiri dan orang lain; (uang,
mendisiplinkan diri sendiri). Cermat,cermat lebih berarti “ teliti” sikap lakku
seorang Pramuka harus senantiasa teliti baik terhadap dirinya sendiri
(introspeksi) maupun yang datangnya dari laur dirinya sehingga ia senantiasa
waspada.Bersahaja, hal ini lebih berarti, sederhana kesederhanaan yang wajar
dan tidak berlebih-lebihan sehingga dapat memberi kemungkinan penggambaran jiwa
untuk (penampilan diri) dan menimbulkan kemampuan untuk hidup dengan apa yang
didapat secaara halal tanpa merugikan diri sendiri dan ornag lain. Ia harus
dapat menyerasikan antara keinginkan dan kemampuan, Bersahaja juga dapat
berarti keberanian untuk menyatakan sesuatu yang sebenarnya.penjabaran dalam
keseharian :
·
Tidak boros dan tidak bersikap hidup mewah.
·
Rajin menabung.
·
Teliti dalam melakukan sesuatu.
·
Bersikap hidup sederhana, tidak berlebih –
lebihan.
·
Biasa membuat perencanaan setiap akan
melakukan tindakan, dsb.
Darma
kedelapan: Disiplin, berani dan Setia.
Disiplin
dalam pengertian yang luas berarti patuh dan mengikuti pemimpin dan atau
ketentuan dan peraturan.Berani adalah suatu sikap mental untuk bersedia
menghadapi dan mengatasi suatu masalah dan tantangan.Setia berarti tetap pada
suatu pendirian dan ketentuan. Contoh dari darma tersebut :
·
Selalu menepati waktu yang ditentukan.
·
Mendahulukan kewajiban terlebih dahulu
dibanding haknya.
·
Berani mengambil keputusan.
·
Tidak pernah mengecewakn orang lain.
·
Tidak pernah ragu – ragu dalam bertindak, dsb.
Darma
kesembilan: Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
Yang
dimaksud adalah Pramuka itu bertanggungjawab atas segala sesuatu yang diperbuat
baik atas perinnntah maupun tidak, terutama secara pribadi bertanggungjawab
terhadap Negara, bangsa, masyarakat dan keluarga. Yang dimaksud
dengan dapat dipercaya ialah: Pramuka itu dapat dipercaya, baik perkataannya
maupun perbuatannya. Misalnya :
·
Menjalankan segala sesuatu dengan sikap
bersungguh – sungguh.
·
Tidak pernah mengecewakan orang lain.
·
Bertanggung jawab dalam setiap tindakan.dsb.
Darma kesepuluh
: Suci dalam pikiran Perkataan dan perbuatan.
Seorang
Pramuka dikatakan matang jiwanya, bila Pramuka itu dalam setiap tingkah lakunya
sudah mengambarkan laku yang suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Suci
dalam pikiran berate bahwa Pramuka tersebut selalu melihat dan memikirkan
sesuatu itu pada segi baiknya atau ada hikmahnya dan tidak terlintas sama
sekali pemikiran ke arah yang tidak baik. Suci dalam perkataan setiap apa yang
telah dikatakan itu benar, jujur seerta dapat dipercaya dengan tidak
menyinggung perasaan oeng lain. Suci dalam peerbuatan sebagai akibat dari
pikiran dan perkataan yang suci, maka Pramuka itu harus sanggup dan mampu
berbuat yang baik dan benar untuk kepentingan Negara, bangsa, agama dan
keluarga. Misalnya :
·
Berusaha untuk berkata baik dan benar dan tidak
pernah berbohong
·
Tidak pernah menyusahkan atau mengganggu orang
lain.
·
Berbuat baik kepada semua orang, dsb.
PENUTUP
1.
Kode Kehormatan
merupakan norma kehidupan pramuka dan memancarkan kesadaran pembangunan watak
yang didapatkan peserta didik dari kegiatan kepramukaan.
2.
Mari kita
tetapkan dulu Kode Kehormatan PRamuka pada diri kita dan selanjutnya kita susun
acara kegiatan kepramukaan yang menarik, menyenangkan dan menantang dalam
rangka penanaman kode kehormatan pada mereka.
3.
Kode kehormatan
identik dengan harga diri, kehormatan diri. Pelanggaran Kode Kehormatan sama
dengan jatuhnya harga/kehormatan diri seorang Pramuka.
4.
Pelanggaran
Kode Kehormatan PRamuka yang dilakukan oleh PRamuka hendaknya dijadika bahan
rapat Dewan Kehormatan untuk memperbaiki diri agar dapat bergiat bersama
rekan-rekannya dalam satuannya lagi.
REFERENSI
1. AD & ART
GERAKAN PRAMUKA, (Kepres RI No. 24 Th 2009 & Kep KaKwarnas No.203 Tahun
2009), Kwarnas, Jakarta, 2009.
2. PANCASILA &
UUD 1945.
3. Goleman,
Daniel. KECERDASAN EMOSI UNTUK MENCAPAI PUNCAK PRESTASI. Gramedia : Pustaka
Utama. Jakarta, 1999.
4. PENDIDIKAN
NILAI GERAKAN PRAMUKA. Kwarnas. Jakarta, 1999.
No comments:
Post a Comment