Wednesday, 1 March 2017

الماتريدي و اآراؤه الكلامية



الماتريدي و اآراؤه الكلامية
المقدمة
إسمه بن محمود أبو منصور الماتريدي و أصله ماتريت أو ماتريدي و هي محل في سمرقند, واسم ماتريدي ينسب إليها, و أحيانا تضاف النسبة إلى سمرقند فيقال أبو منصور محمد بن محمد بن محمود الماتريدي السمر قندي.
وقد خلع عليه أصحابه ألقابا كثيرة فيذكر السكغوي أنه سمي إمام الهدي وقدوة أهل السنة والأهداء, رافع أعلام السنة و الجماعة, قالع أضاليل الفتنة و البدعة, الشيخ الإمام أبو منصور الماتريدي إمام المتكلمين و مصحح عقائد المسلكين.
هذه الألقاب تدل على علو كمكانته العلمية بين أصحابه, ولذا ذكر التيمي أنه فاق الأقران و تجعل به الزمان و شاعات مؤلفاته و سارت مصنفاته, واتفق الموافق و المخالف على علو قدرته و عظمته محله وطيب بشره, فإنه كان من كبار العلماء العلام الذين بعلمهم يقتدي, و لذالك يعرف عند الأئمة إمام الهدى, و كان أية في علم الكلام.
أما نسيه فيذكر الزبيدي أنه يرجع إلى أبي أيوب خالد بن زيد بن كليب بن الأنصاري.
ولم تذكر المصادر شيئا عن تاريخ مولد الماتريدي, و إن كان يرجع أنه ولد في عهد المتوكل (233-247 ه), و لذالك لأن تاريخ وفاته سنة  248 ه. و لكن المشهور وهو ماأجمع على أصحابه الطبقات و هو سنة 333 ه.

TOKOH PENDIDIKAN PERIODE AWAL



TOKOH PENDIDIKAN PERIODE AWAL

Al-Qobisy

Abulhasan bin Ali bin Muhammadbin Khalafal-Qarawi

323-404 H /
9351012 M
Latar Belakang
Lahir di Qiruwan Maroko. Keluarga terpelajar, taat beragama, mapan ekonomi. Dantelah hafal al-Qur’an sejak usia remaja. Kekurangannya : tunanetra
Karya
Ar-risalah al-Mufasholah li ahwal alu-muta’allim waahkam al-mu’allimin wa al-muta’allim
·         Tujuan pendidikan: untuk mengetahui danmengamalkan agama Islam
·         Pemerataan pendidikan (wanita dan pria) dan dipandang sebagai wajib syar’i
·         Memperhatikan pendidikan dasar anak-anak
·         Menetapkan waktu belajar
·         Pentingnya pendidikan moral dankesopanan sesuai nilai-nilai Islam
·         Menyetujui ‘hukuman’ tapi dengan cara yang tidak menyimpang dari kontek pendidikan
·         Pentingnya sikap dan kepribadian guru
Ibnu Maskawaih

Abu Ali Ahmad bin Muhammad bin Ya’qub bin Maskawaih

330-421 H
941-1030 M

Ahli sejarah, filosof moralis, penyair, ahli kimia dan pustakawan
·         Tajarub al umam
·         Tartib as-sa’adah
·         Tahdzibu al-akhlaq wa al-tathir al-‘araq
·         Ahkamus syari’ah al-Islamiyah
·         Manusia pada dasarnya ada yang baik, buruk atau keduanya. Pendidikan mampu untuk mengubah à baik atau buruk
·         Ilmu : (1) al-ulumal fikriyah (ilmu penalaran) & (2) al-ulumal-hisiyah (ilmu inderawi). Ilmu inilah yang dibutuhkan manusia untuk memenuhi : 1) kebutuhan fisik, (2)psikis, 3) kebutuhan hubungan sosial
·         Metode: 1) pembiasaan dan pelatihan. 2) peneladanan dan peniruan
Ibnu Sina

Abu Ali al-Husain bin Abdullah bin Hasan bin Ali bin Sina

370-428 H
980-1037

Hafal alqur’an sejak usia 10 tahun kemudian belajar sastra Arab disamping fiqih,filsafat, ilmu pengetahuan dan matematika kemudian ilmu kedokteran.

Dari keluarga terpelajar, kaya dan pejabat pemerintahan. Usia 16-17 sudah diakui sebagai dokter

Keilmuan yang dikuasai: ilmu bahasa dan sastra Arab, ilmupsikologi, pendidikan, filsafat, tasawuf, astronomi, kedokteran, musik, kimia dll
Al-qonun
As-syifa’
As-siyasah
·         Pendidikan anak dimulai dari hal yang mendasar (membaca al-qur’an, kesopanan, agama, menghafalkan syair-syair)
·         Memberikan dasar-dasar ketrampilan dankeahlian sesuai dengan bakat dan minat anak (bukan atas dasar hobi dan kesenangan)
·         Tujuan pendidikan yang komprehensif maka harus ada kurikulum yang terpadu.
·         Lingkungan juga menjadi faktor penting dalam pendidikan
·         Keteladanan dalam pendidikan harus diperhatikan
·         Keluarga menjadi pendidikan dasar yang punya peran penting
·         Kualitas dan profesionalitas guru harus diperhatikan
·         Hukuman boleh dengan syarat : 1) dalamrangka pendidikan moral, 2) dilakukan dengan hati-hati, 3) dilakukan dengan bertahap, 4) hukuman fisik jika terpaksa dan jangan sampai menyakiti

THE ASSUMPTION AND IMPLICATION OF ADULT EDUCATIONS



THE ASSUMPTION AND IMPLICATION OF ADULT EDUCATIONS

Introduction

Andragogy is the art and science of helping adults learn. This definition is according to Knowles at 1970. The learning society is growing, because it is must. It would be difficult to thing of some way to live in a society changing as rapidly as, whithout constantly learning new things. When life was simpler, one generation could pass along to the next generation. What it needed to know to get along in the world. Tomorrow was simply a repeat of yesterday. Now, however the world changes faster than the generations, and individual must live in several different worlds during there life time. The world in which we are  born is not the world in which we will live, nor is that the world in which we will die.[1]
            Therefore the person must study for their live. By knowing the principals of adult learning, Andragogy will known about assumption and implication of adult learning.

TEORI DARWINISME DALAM ISLAM



TEORI DARWINISME DALAM ISLAM

Pendahuluan

Adalah manusia makhluk yang diciptakan Allah paling unik tetapi sempurna. Sifat ini adalah wajib karena manusia sebagai makhluk yang paling siap menjadi khalifah daripada makhluk yang lainnya. Maka harus mempunyai kelebihan kelebihan yang unggul daripada makhluk yang lain.  Manusia diberi akal pikiran untuk berfikir, berbuat, dan beribadah. Nafsu dan roh kejiwaan yang membedakannya. Daripada malaikat, ia hanya bisa menjalankan perintah Allah, dan menjauhi larangannya. Hewan dan setan mempunyai hawa nasfu dan tidak mempunyai akal fikiran. Maka sudah jelas, manusia adalah makhluk yang cocok menjadi khalifah di muka bumi ini. Walaupun terkadang masih menggunakan hawa nafsunya untuk berbuat serakah.
Maka akal yang menjadi pusaka manusia bergerak cepat membuktikan asal usul manusia dengan keadaan aslinya. Dalam makalah ini, dengan pengetahuan yang ada. Akan mengungkap kesesatan teori evolusi dengan alasan alasan yang akurat dari para ilmuwan, islam maupun tidak.

التصوف وعلم النفس



التصوف وعلم النفس

المقدمة
إن أقدم مانبحث فى هذا العلم هو التعريف من نفس التصوف وماأثره فى الحياة وما أشبه ذلك من الطوق التى سلكها الصوفين. فتعلم هذا العلم مهم جدا حتى لانستطيع أن نبحثها واحدا فواحدا

البحث
1.               معنى كلمة التصوف
اختلف العلماء فى اشتقاق كلمة " صوفى "، وقد قيل : الظاهر من هذا الاسم أنه لقب إذ لا يشهد له من جهة العربية استقاق أو قياس، وقد قيل إنه مشتق من الصفاء،  قيل أنه مشتق من كلمة الصفو بمعنى الصفاء ، وقيل إنه من الصف لأن الصوفية فى الصف الأول أمام الله، وقيل أنه نسبة من أهل الصفة، وكانوا قوما من فقراء  المهاجرين والأنصار بنيت لهم صفة فى مؤخرة مسجد الرسول، وكانوا يقيمون فيها وكانوا معروفين بالعبادة، وقيل إنه مشتق من اسم صوفة بن مرة أحد سدنة الكعبة فى الجاهلية، وقيل إنه من كلمة سوفيا اليونانية التى تعنى الحكمة، وغير هذه المعانى الكثيرة.
وأصوب التعريف من هذه كلها هو أن اشتقاق كلمة صوفى هو من الصوف، وقيل تصوف الرجل إذا لبس الصوف، وكان لبس الصوف شعارا للعباد والزهاد لأول نشأة الزهد. فلم تظهر تسمية المقلبين على العبادة بالزهاد والعباد والنساك والبكائين.[1]

SUBJEK DAN SASARAN EVALUASI PENDIDIKAN



SUBJEK DAN SASARAN EVALUASI PENDIDIKAN

Pendahuluan
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Evaluation”. Menurut Wand dan Brown dalam bukunya Essentials of Educational Evaluation mengatan, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai daripada sesuatu. Sesuai dengan pendapat tersebut maka evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan.
Akan tetapi pasti suatu evaluasi tersebut mempunyai sasaran dan tujuan, maka dalam makalah ini kami ingin menguraikan tentang subjek dan sasaran evaluasi.
Pembahasan
1.      Subjek evaluasi
Yang dimaksud dengan subjek evaluasi adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Siapa yang dapat disebut sebagai subjek evaluasi untuk setiap tes, ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas atau ketentuan yang berlaku.
Contoh :
a.       Untuk melaksanakan evaluasi tentang prestasi belajar atau pencapaian nilai maka sebagai subjek evaluasi adalah guru.
b.      Untuk melaksanakan evaluasi  sikap yang menggunakan sebuah skala maka sebagai subjeknya dapat meminta petugas yang ditunjuk, dengan didahului oleh suatu latihan melaksanakan evaluasi tersebut.
c.       Untuk melaksanakan evaluasi terhadap kepribadian dimana menggunakan sebuah alat ukur yang sudah distandarkan maka subjeknya adalah ahli-ahli psikologi. Disamping alatnya yang harus bersifat rahasia maka subjek evaluasi haruslah seorang yang betul-betul ahli karena jawaban dan tingkah laku orang yang di tes harus diinterprestasikan dengan cara tertentu.

METODE DEMONSTRASI DAN EKSPERIMENT DALAM TEORI BELAJAR



METODE DEMONSTRASI DAN EKSPERIMENT DALAM TEORI BELAJAR

Pendahuluan

Guru adalah salah satu komponen yang erat kaitannya dengan siterdidik atau siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam kurikulum sebelum 1994, guru sangat membantu penuh diantara proses tersebut. Tanpa guru siswa tidak bisa belajar dengan benar dan baik. Guru mempunyai peran aktif dalam proses belajar mengajar yaitu
  1. Guru sebagai sumber ilmu.
  2. Guru sebagai tempat bertanya.
  3. Guru sebagai moderator atau manager.
  4. Guru sebagai pembimbing.
Diperlukan metode dan cara cara dalam pembelajaran, bertujuan agar system pembelajaran dapat berhasil dan sukses dengan cara yang efisien dan efektif. Karena setiap mata pelajaran mempunyai cara dan metode sendiri. Pelajaran fisika, kimia, biologi, cocok dilakukan metode demonstrasi dan eksperimen. Metode yang lain antara lain, ceramah, tanya jawab, modul, demonstrasi, eksperment, dan lain lain.
Maka akan dibahas dalam penulisan ini metode demonstrasi dan eksperiment.

MUNCULNYA SEKULARISME DI DUNIA BARAT



MUNCULNYA SEKULARISME DI DUNIA BARAT

Pendahuluan
         Pemahaman terhadap Islam itu melalui pintu pintu yang dijaga oleh ulama ulama shaleh. Dikatakan demikian karena mereka mewarisi kebijaksanaan kebijaksanaan para nabi terdahulu. Akan tetapi mereka para ulama tidak digubris lagi dalam konteks pemahaman liberal dalam agama, karena dianggap ketinggalan zaman, dan perlu penyesuaian dengan keadaan sekarang.Penyesuaian dengan keadaan sekarang ini, juga harus dilihat dari lokasi dan waktu, yang mana ini menandakan proses sekularisasi dikalangan ummat muncul. Namun sebelum melangkah jauh,  ada baiknya kita telusuri makna sekularisme itu.

Pembahasan
Orang orang Arab penganut aliran ini mengalih bahasakan sekularisme ke dalam bahasa Arab menjadi Al Ilmaniyah (dari kata 'ilm) yang berarti ilmu. Untuk memberi kesan bahwa paham ini berkaitan dengan ilmu. Padahal dalam penganutan sekularisme ini tidak ada paham keterkaitan dengan ilmu pengetahuan. Istilah ini sebenarnya berkaitan dengan alam atau dunia. Dalam ensiklopedia Britanica, sekularisme didefisinikan sebagai berikut:

RIWAYAT IBNU SINA DAN FILSAFATNYA



RIWAYAT IBNU SINA DAN FILSAFATNYA


A.        Riwayat Hidup Ibnu Sina

            Ia adalah Abu Ali Al Husaini bin Abdullah bin Sina. Dilahirkan pada tahun 370 H/ 980 M di Bukhaira. Bapaknya adalah Wali kota Saman. Ia sangat memperhatikan pendidikan Anaknya, sehingga sebelum umur 10 tahun, Ibnu Sina telah menguasai Al Qur'an dan sastra. Hal ini membangkitkan keaguman yang luar biasa terhadapnya. Kemudian Ibnu Sina dibimbing oleh filosuf Abu Abdillah an Natali yang mengajarinya logika. Ketika itu mulailah tertarik kepada Ilmu kedokteran, Ibnu Sina belajar kepada Isa bin Yahya. Kemudian ia menekuni Ilmu Syari'at dan geometeri.
Usianya masih 17 tahun, ketika raja Bukhara memanggil Ibnu Sina untuk mengobati lumpuh yang dideritanya, setelah para dokter tidak ada yang sanggup melakukan pengobatan. Dengan kecakapannya, Ibmu Sina berhasil menyembuhkan penyakit tersebut. Sebagai penghormatannya, raja membuka gudang perpustakaanya untuk Ibnu Sina. Ia pun menghabiskan waktunya di sana dan karenanya banyak memperoleh manfaat. Kemudian perpustakaanya terbakar, sehingga ia pun tidak tertandingi oleh orang lain  karena pengetahuan luas yang dimilikinya dari perpustakan tersebut.

ALIRAN-ALIRAN DALAM PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM

ALIRAN-ALIRAN DALAM PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM

Hal pertama yang harus diketahui yaitu bisa memahami elan vital pendidikan Islam adalah kenyataan bahwa Islam pada dasarnya mengandung ''potensi-potensi'' perekat diantara pemikiran para ahli pendidikan, bahkan kesamaan dalam banyak hal, terutama tujuan dan meode pengajaran yang berkembang di dunia Muslim.
Pemikiran pendidikan Islam kental dengan trend nuansa agamisnya, sehinggan trend lain menjadi tidak dominan, disaat seseorang dalam menafsirkan realitas dunia berpangkal pada agama maka wajar dan logis bila agama sangat menjiwai pola piker dan cara pandangnya hingga pendidikan pun dijadikannya sebagai instrument terencana untuk mencapai tujuan.
Rumusan tentang tujuan penuntut ilmu dalam kitab Imam al-Ghazali ihya' untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat di akhirat dan yang mendorong melakukan ketaatan kepada Allah, dengan cara menjauhi ilmu-ilmu yang kurang bermanfaat dan banyak memunculkan perdebatan atau perang mulut, dan juga perlunya memperkokoh keberhasilan menuntut ilmu.
Dalam kitabnya lagi yaitu Ayyuh al-walad ia menasihati penuntut ilmu agar giat bekerja untuk memahami kebutuhan duniawinya sekadar berapa lama akan hidup di dalamnya dan giat berusaha untuk kepentingan akhirat sekadar berapa lama akan tinggal di sana.

SISTEM PENDEKATAN PENDIDIKAN ISLAM



SISTEM PENDEKATAN  PENDIDIKAN ISLAM
Review Buku

Pendidikan dapat dilihat dalam dua sisi yaitu pendidikan sebagai praktik dan pendidikan sebagai teori. Pendidikan sebagai praktik yakni seperangkat kegiatan atau aktivitas yang dapat diamati dan disadari dengan tujuan untuk membantu pihak lain atau peserta didik agar memperoleh perubahan perilaku. Sementara pendidikan sebagai teori yaitu seperangkat pengetahuan yang telah tersusun secara sistematis yang berfungsi untuk menjelaskan, menggambarkan, meramalkan dan mengontrol berbagai gejala dan peristiwa pendidikan, baik yang bersumber dari pengalaman-pengalaman pendidikan (empiris) maupun hasil perenungan-perenungan yang mendalam untuk melihat makna pendidikan dalam konteks yang lebih luas.
Diantara keduanya memiliki keterkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Praktik pendidikan seyogyanya berlandaskan pada teori pendidikan. Demikian pula, teori-teori pendidikan seyogyanya bercermin dari praktik pendidikan. Perubahan yang terjadi dalam praktik pendidikan dapat mengimbas pada teori pendidikan. Sebaliknya, perubahan dalam teori pendidikan pun dapat mengimbas pada praktik pendidikan.

BELAJAR DALAM PRESPEKTIF ISLAM DAN PSIKOLOGI



            BELAJAR DALAM PRESPEKTIF ISLAM DAN PSIKOLOGI


Pendahuluan

Belajar sering didefinisikan sebagai perubahan yang secara relative berlangsung lama dalam masa berikutnya yang diperoleh kemudian dari pengalaman pengalaman. Para ilmuwan perilaku berusaha mengukur apa yang dikerjakan oleh seekor makhluk untuk dapat menguasai belajar  ini. Tetapi, belajar ini sendiri merupakan  satu kegiatan yang terjadi di dalam diri seseorang, yang sukar untuk diamati secara langsung. Hal ini masih merupakan masalah yang sulit dimengerti, dan para pengikut belajar/ murid tersebut mengalami perubahan. Mereka memperoleh hubungan hubungan yang asosiatif, pengetahuan, pengertian, ketrampilan, dan kebiasaan kebiasan yang baru. Hasilnya mereka dapat berperilaku di bawah kondisi tertentu dengan cara yang dapat diukur secara berbeda beda.

A.    Definisi Belajar

Menurut pendapat tradisional, belajar adalah menambah dan menjumlahkan sejumlah pengetahuan, dan yang dipentingkan adalan pendidikan intelektual.

PSIKOLOGI REMAJA



PSIKOLOGI REMAJA

  1. Pendahuluan
    Remaja adalah masa yang paling menentukan, yang mana segala masa depannya akan tergantung pada masa ini. Manusia sering melalaikan masa ini. Kadang kala menggunakannya untuk hal hal yang bersifat kepuasan. Tetapi kepuasan ini sangat pendek, bahkan hanya sejenak. Seringkali kita melihat orang tua yang meninggalkan pendidikan anaknya pada masa remaja. Karena mereka menyakini bisa menentukan kehidupannya sendiri, tanpa ada bimbingan dari orang tua.  Ini adalah tindakan yang salah bagi orang tua. Hendaknya memberikan nasehat sampai ia memulai kehidupan barunya.

  1. Pembahasan
  1. Definisi  Remaja

Kasus Pertama:
Ali adalah anak SMU 1 Ponorogo, ia berumur 17 tahun. Bapaknya seorang pedagang kaki lima, dan  ibunya adalah ibu rumah tanggga. Pada saat ini ia telah membuat kedua orang tuanya kesulitan, karena ia tidak mau sekolah selama tiga minggu  jika tidak dibelikan mobil. Ia beralasan bahwa semua temannya pergi ke sekolah dengan mobil sendiri ke sekolah.

PROSES PENDIDIKAN DI NEGARA FINLANDIA



PROSES PENDIDIKAN DI NEGARA FINLANDIA
Heru Prasetyo

Pendahuluan
Sudah pernah ke negara Finlandia? Sebuah negara kecil di Eropa dengan ibukota Helsinki, yang lebih dikenal karena produk ponsel ternama di dunia, Nokia. Dan, tahukah Anda? Negeri yang juga pernah menjadi tuan rumah perundingan damai antara Indonesia dan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) ini ternyata merupakan negara dengan peringkat pertama kualitas pendidikan terbaik di dunia, bukan Amerika Serikat, Jerman atau Jepang. Amerika Serikat bahkan hanya menduduki peringkat ke 17[1].
Hasil ini diperoleh melalui survei internasional pada tahun 2006 oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Organisasi ini melakukan survey melalui sebuah tes yang diberi nama PISA (Programme for International Student Assesment) yang mengukur kemampuan siswa dalam bidang sains, matematika dan membaca. Yang lebih hebat lagi, negara ini tidak hanya mempunyai keunggulan dalam bidang akademis saja, tetapi juga bisa berhasil mendidik anak-anak lemah mental menjadi pintar dan cerdas secara akademis. Jadi, apa yang membuat Finlandia negara peringkat nomer satu di dunia?

PROGRAM DAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH



PROGRAM DAN KEGIATAN BIMBINGAN
DAN KONSELING DI SEKOLAH


A. Program Bimbingan dan Konseling
Program bimbingan dan konseling merupakan kegiatan layanan dan kegiatan pendukung yang akan dilaksanakan pada periode tertentu.

1.        Jenis Program
·         Program tahunan yang didalamnya meliputi program semesteran dan bulanan yaitu program yang akan dilaksanakan selama satu tahun pelajaran dalam unit semesteran dan bulanan. Program ini mengumpulkan seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas. Program tahunan dipecah menjadi program semesteran dan program semesteran dipecah menjadi program bulanan.
·         Program bulanan yang didalamnya meliputi program mingguan dan harian, yatiu program yang akan dilaksanakan selama satu bulan dalam unit mingguan dan harian. Program ini mengumpulkan seluruh kegiatan selama satu bulan untuk kurun bulan yang sama dengantahun-tahun sebelumnya dengan modifikasi sesuai dengan kebutuhan siswa. Program bulanan merupakan jabaran dari program semesteran, sedangkan program mingguan merupakan jabaran dari program bulanan.
·         Program harian yaitu program yang akan dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program mingguan untuk kelas tertentu.

SELF CONTROLLING (PENGENDALIAN DIRI)



SELF CONTROLLING (PENGENDALIAN DIRI)[1]
A.      Pendahuluan
Self-Control memiliki definisi yang sangat beragam. Self-controling berarti pengendalian diri atau pengendalian emosi. Kata disiplin sering digunakan untuk menjelaskan seorang trader yang mampu mengontrol dorongan hatinya untuk meninggalkan batasan resiko. Bagi seorang trader, self control adalah sebuah skil yang terus menerus membutuhkan praktek, kerja keras dan determinasi. Sebagian orang menunjukan self control di satu sisi tidak di sisi yang lain. Misalnya ada seseorang yang bisa mengontrol pola makannya dengan disiplin mengkonsumsi makanan sehat dan teratur berolah raga, dengan tujuan memiliki hidup yang sehat.
Puasa adalah suatu metode pelatihan untuk pengendalian diri. Puasa bertujuan untuk meraih kemerdekaan sejati, dan pembebasan dari belenggu nafsu yang tak terkendali. Puasa yang baik akan memelihara asset kita paling berharga, yaitu fitrah diri. Di samping tujuan yang lain adalah mengendalikan suasana hati, maka tujuan puasa yang lain adalah meningkatkan kecakapan puasa secara fisiologis, dan pelatihan untuk menjaga prinsip-prinsip yang telah dianut berdasarkan rukun Iman.

PENGEMBANGAN KURIKULUM DI MADRASAH DINIYAH



PENGEMBANGAN KURIKULUM DI MADRASAH DINIYAH

Pendahuluan
Sayyed Hossein Nasr dalm bukunya Islam and the Challenge of the 21 Century, mengemukakan sejumlah tantangan yang dihadapi oleh Dunia Islam pada abad ke-21, yaitu (1)krisis lingkungan; (2) tantangan social; (3) post modernism; (4) sekularasi kehidupan; (5) krisis ilmu pengetahuan dan teknologi; (6) penestrasi nilai-nilai non islam; (7) citra islam; (8) sikap terhadap peradaban islam; (9) feminism; (10) hak asasi manusia; dan (11) tantangan internal.
Dilain pihak, Sachiko Murata dan William Chittik, dua guru besar di State University of New York, mengemukakan bahwa obat untuk mengatasi berbagai problem masyarakat adalah to return to God through religion.[1]
Jika mencermati pernyataan-pernyataan yang dikemukakan oleh ketiga pemikir dan ilmuwan tersebut, bahwa sebagai obat untuk mengatasi berbagai problem masyarakat, seperti kelaparan, penyakit, penindasan, polusi dan berbagai penyakit social lainnya adalah kembali kepada Tuhan melalui agama, maka masih sangat actual untuk menjadikan madrasah sebagai wahana untuk membina ruh dan praktik hidup keislaman.
Maka dari itu, kurikulum madrasah saat ini menghadapi tantangan yang hebat untuk mengatasi masalah pada masa ini, madrasah dituntut untuk mengembangkan dan meningkatkan kurikulum yang ada sekarang ini.

PENDIDIKAN PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN K.H. AHMAD DAHLAN DAN ABDULLAH AHMAD



PENDIDIKAN PERBANDINGAN
KONSEP PENDIDIKAN K.H. AHMAD DAHLAN DAN ABDULLAH AHMAD
Heru Prasetyo

Biografi K.H. Ahmad Dahlan
Ahmad Dahlan lahir pada tahun 1868 di kampung Kauman (Yogyakarta) dan meninggal pada tanggal 25 Februati 1923. Nama kecil Ahmad Dahlan adalah Muhammad Darwis. Ia berasal dari keluarga yang didaktis dan terkenal alim dalam ilmu agama. Ia merupakan anak kelima dari K.H. Abu Bakar, yang merupakan seorang imam dan khatib masjid besar Kraton Yohyakarta. Ibunya bernama Siti Aminah, putri K.H. Ibrahim yang pernah menjabat sebagai penghulu di Kraton Yogyakarta.
Semenjak kecil Darwis diasuh dan dididik sebagai putera kyai. Pendidikan dasarnya dimulai dengan belajar membaca, menulis, mengaji al-Qur’an, dan kitab-kitab agama. Pendidikan ini diperoleh langsung dari ayahnya. Menjelang dewasa, seperti umumnya santri pada waktu itu, setelah memiliki dasar-dasar pendidikan agama Islam, Darwis menjadi “musafir pencari ilmu yang mengembara dari pesantren satu ke pesantren lainnya untuk memperdalam ilmu agama.

PENDIDIKAN ISLAM MENURUT IBNU TAYMIYYAH



PENDIDIKAN ISLAM MENURUT IBNU TAYMIYYAH
Oleh : Heru Prasetyo


Pendahuluan
Abad ke-13 M merupakan periode malapetaka besar bagi sejarah Islam. Dunia Muslim belum lagi pulih dari porakporanda Perang Salib yang panjang itu, bencana yang lebih buruk datang pula melanda. Suku Mongol menyerbu negara Muslim, memusnahkan kekayaan intelektual dan cultural yang menumpuk selama berabad-abad pemerintahan Muslim, dan membunuh jutaan kaum Muslimin. Baghdad, kota Seribu Satu Malam yang tersohor itu, kota intelektual dan cultural Metropolitan Islam, tanpa memperhatikan keberatan dunia dirampok oleh Hulaku Khan, sang Mongol, pada 1258 M. Seluruh warisan cultural dan intelektual kota itu dibakar menjadi abu, atau dicampakan ke Sungai Tigris.
Pada kurun waktu dan huru-hara dan bencana sepeti itulah lahir Ibn Taimiyah, seorang pemikir agama yang berpengaruh besar terhadap dunia pemikiran Islam. Pemikir bebas dan penganut kemerdekaan hati nurani. Ia merupakan seorang yang dipetanyakan oleh sebagian ummat, tetapi dimuliakan oleh semuanya, karya serta teladan hidunya menjadi sumber ilham bagi setiap orang. Dia adalah kepahlawanan yang idup, yang diuji dalam kesengsaraan dan godaan, dukacita dan penderitaan, yang dipersembahkannya untuk kebaikan agama, kebenaran, dan keutamaan hati nurani manusia.[1]

Pemikiran SAYYID QUTHB



SAYYID QUTHB
Pendahuluan
Quthb lahir dengan nama lengkap Sayyid Quthb Ibrahim Husein asy-Syadzili pada tanggal 9 Oktober 1906 M. (1326 H.) di Musya, sebuah pedesaan yang terletak di dekat kota Asyut, hulu Mesir. Ayahnya pernah aktif di Partai Nasional pimpinan Musthofa Kamil, hal ini mungkin yang menanamkan pada diri Quthb kesadaran politik yang tinggi.
Perjalanan intelektual Quthb dimulai dari desa di mana dia lahir dan dibesarkan. Di bawah asuhan orang tuanya, Quthb berhasil menghafal Alquran dalam usia relatif dini, 10 tahun. Menyadari bakat tersebut, orang tuanya memindahkan keluarga ke Hilwan, daerah pinggiran Kairo, agar Quthub memperoleh kesempatan masuk ke Tajhiziyah “Dar al-‘Ulum” (nama lama dari Universitas Cairo).

Cara Murosalah ke Madinah



Murosalah[1] ke Madinah?
Antum harus mengirimkan dokumen-dokumen beserta form pendaftaran Antum sebagai berikut:
  1. Sertifikat pendidikan yang terakhir (fotokopi yang dilegalisir). Maksudnya Bukti Tanda Tamat Belajar/Lulus). Yang diminta adalah ijazah SMU atau yang sederajat.
  2. Pernyataan nilai yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang (Nilai STTB, Ijazah, DANEM, UAN, Raport cawu/semester terakhir). Diutamakan nilai rata-rata 7,5 ke atas (skala 10). Jika antum memiliki STTB, DANEM, Raport cawu/semester terakhir, maka pilih salah satu saja nilai yang paling tinggi/bagus. Yang nilainya di bawah rata-rata jangan cemas. Buktinya ada ikhwan yang nilainya di bawah standar, Alhamdulillah diterima juga.
  3. Laporan kesehatan / Surat Keterangan Sehat dari dokter. Maksudnya keterangan secara umum saja, bukan detail medical report. Karena jika sudah diterima maka akan diwajibkan untuk mengikuti tes kesehatan resmi di rumah sakit yang ditunjuk oleh pihak Universitas. (Data tahun lalu, biasanya rumah sakit di Jakarta).

Metodologi Studi Islam ABUDDIN NATA




METODOLOGI ILMU PENDIDIKAN ISLAM


Paper ini merupakan review buku Metodologi Studi Islam, karya Abuddin Nata, khususnya bab kesembilanbelas yang berjudul, “Model Penelitian Pendidikan Islam.” Pada bab ini, dibahas tentang metode Ilmu Pendidikan Islam dengan pemenggalan pengertian dari Ilmu Pendidikan Islam menurut kacamata scienties. Maka akan diuraikan menjadi beberapa sub-sub pembahasan.

A.           Makna Pendidikan dan Islam

Natta memulai makna dari kata pendidikan, Pendidikan ini diartikan sebagai perbuatan ataupun cara mendidik. Dan menggunakan kata “tarbiyah” sebagai bahasa Arabnya. Muhammad Al Naquib Al-Attas menentang penggunaan kata “tarbiyah” dalam arti pendidikan, karena terkait dari pemikiran modernis. Pendidikan dalam bahasa Inggris disebut dengan Educare, yang berarti mengembangkan hanya untuk spesies hewan dan tidak terbatas untuk yang berakal. (p.334) Penggunaan istilah tarbiyyah tidak tepat dengan struktur sematik system konseptual Al Qur’an, maka ia berargumen,
  1. Apabila tarbiyah berarti mempengaruhi, memelihara, membuat, menjadikan bertambah dalam pertumbuhan, membesarkan, memproduksi hasil yang sudah matang, dan menjinakkan. Maka tidak digunakan untuk manusia, tapi spesies-spesies yang lainnya, seperti hewan, tanaman, mineral. Istilah tarbiyah khusus untuk manusia saja bukan selainnya.
  2. Tarbiyah hanya berpuncak kepada otoritas Al Qur’an, tidak mengandung unsur intelegensi, pengetahuan, maka selayaknya menggunakan kata adab sebagai arti pendidikan, yaitu pengenalan, pengakuan yang berangsur-angsur ditanamkan dalam diri manusia, mencakup bimbingan, pengalaman dan lain sebagainya.

KOMUNIKASI PELATIH PRAMUKA



KOMUNIKASI PELATIH

Pengantar
Komunikasi berasal dari bahasa latin communication, yang artinya sama. Maksudnya adalah komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan. Salah satu tujuan komunikasi adalah mengubah sikap dan perilaku seseorang ataupun sekelompok orang sebagaimana yang dikehendaki komunikator,agar isi pesan yang disampaikan dapat dimengerti, diyakini serta pada tahap selanjutnya.
Untuk dapat melaksanakan Program Kegiatan Peserta Didik ( PRODIK ) yang telah di susun bersama, Pembina Pramuka dalam satuan hendaklah menciptakan Komunikasi yang baik dan mengadakan pergaulan yang harmonis dengan Peserta Didik, dan sebagai anggota masyarakat kiranya menjadi kewajiban kita pula untuk mengadakan komunikasi dengan masyarakat sebagai faktor pendukung keberhasilan pendidikan yang kita laksanakan.

KODE KEHORMATAN PRAMUKA



KODE KEHORMATAN PRAMUKA
Oleh : Heru Prasetyo, S.Pd.I

PENDAHULUAN
Kode kehormatan adalah suatu norma/ukuran kesadaran mengenai akhlak (budi pekerti) yang tersimpan dalam hati orang sebagai akibat karena orang tersebut tahu akan harga dirinya.
Kode kehormatan Pramuka ialah suatu norma dalan kehidupan Pramuka yang merupakan ukuran atau setandar tingkah laku Pramuka di masyarakat. Kode Kehormatan Pramuka merupakan serangkaian ketentuan dasar (janji, nilai, dan norma) yang harus dilaksanakan oleh seorang pramuka dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi ukuran atau standar tingkah laku pramuka. Sehingga bisa dikatakan bahwa kode kehormatan merupakan kode etik anggota Gerakan.
Pramuka baik dalam kehidupan pribadi maupun di dalam masyarakat. Kode kehormatan Gerakan Pramuka ini telah diatur dalam Undang-undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan pasal 6. Pun tercantum dalam Anggaran Dasar (AD) Gerakan Pramuka pasal 12 dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Gerakan Pramuka pasal 14

KODE ETIK PRAMUKA



KODE ETIK
PELATIH PEMBINA PRAMUKA

Untuk apa KEP?
Kode Etik Pelatih disusun agar harkat dan nilai serta kewibawaan Pelatih tetap dapat dijunjung tinggi

Ø Dengan kode etik, sebagai upaya pengendalian diri, menjunjung tinggi nilai-nilai etika dalam penampilannya sebagai seorang pelatih

Garis besar, kode etik Pelatih:
  1. Kepribadian seorang Pelatih Pembina Pramuka
q  Imtak
q  Memiliki jiwa kepemimpinan
q  simpatik
q  disiplin
q  bijaksana
q  Jujur
q  Sabar
q  Ulet
q  Penuh dedikasi
q  Rajin
q  Memiliki keterampilan bergaul
q  Supel
q  Penuh rasa kekeluargaan/persaudaraan
q  Inovator
q  Agen pembaharuan
q  Ikhlas
q  Siap membantu pembina dalam mengatasi masalahnya